Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Minimnya Pertumbuhan Investasi pada Kuartal II

Kompas.com - 09/08/2018, 06:02 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi kuartal II 2018 yang mencapai 5,27 persen tak diimbangi oleh pertumbuhan dari sisi investasi dalam negeri. Para pelaku usaha disebut masih melihat dan menunggu prospek ekonomi Indonesia ke depannya.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati menyatakan bahwa investasi yang hanya tumbuh 5,87 persen pada kuartal II 2018 menunjukkan indikasi awal respons dunia usaha pada perekonomian Indonesia.

Tak dapat dipungkiri bahwa tahun politik pada 2018 dan 2019 mendatang memengaruhi perilaku investor dalam berinvetasi di Indonesia.

"Jadi ada pengaruh dari faktor tahun politik, sehingga dunia usaha menunggu kepastian kebijakan-kebijakan penting pemerintahan baru," ucap Enny di kantornya, Jakarta, Rabu (8/8/2018).

Baca juga: Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Tinggi, Investasi Masih Rendah

Minimnya pertumbuhan investasi pada kuartal II 2018 pun diyakini bakal terus berlanjut pada kuartal berikutnya. Pasalnya, ekspektasi Indeks Tendensi Bisnis (ITB) pada kuartal III 2018 semakin menegaskan pesimisme dunia usaha untuk melakukan eskpansi bisnis.

Namun demikian, Enny menjelaskan bahwa tak hanya faktor politik yang memengaruhi sedikitnya pertumbuhan investasi pada kuartal II 2018.

"Setelah kita dapat detil dari jawaban para responden dalam Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) BI ternyata yang jadi penghambat mereka tidak investasi itu ada tiga besarnya, yakni pertama perizinan, kedua suku bunga, ketiga infrastruktur," jelas dia.

Faktor perizinan disebut sebanyak 21,95 persen dalam SKDU tersebut sebagai faktor keengganan pelaku usaha berinvestasi.

Sementara faktor suku bunga dan infrastruktur meraih presentase berturut-turut 16,41 persen dan 10,20 persen dari responden.

Lebih jauh Enny menjelaskan, kemudahan perizinan investasi yang dicanangkan pemerintah masih belum bisa berjalan secara baik dan menyeluruh di seluruh Indonesia.

"Artinya kalau kita lihat persetujuan investasi oleh BKPM tinggi sekali pada 2017 hampir Rp 2.000 triliun, tapi terealisasi hanya seperempatnya. Faktor penentu utamanya adalah komitmen pemerintah melakukan derebirokrasi secara riil di banyak daerah belum banyak yang berubah," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak 5 Tips Mengelola Keuangan untuk Pasutri LDM

Simak 5 Tips Mengelola Keuangan untuk Pasutri LDM

Earn Smart
Luhut Bilang, Elon Musk Besok Pagi Datang ke Bali, Lalu Ketemu Jokowi

Luhut Bilang, Elon Musk Besok Pagi Datang ke Bali, Lalu Ketemu Jokowi

Whats New
Sandiaga Soroti Pengerukan Tebing di Uluwatu untuk Resort, Minta Alam Jangan Dirusak

Sandiaga Soroti Pengerukan Tebing di Uluwatu untuk Resort, Minta Alam Jangan Dirusak

Whats New
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Whats New
Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Spend Smart
Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Whats New
Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Whats New
Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com