Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Tunawisma di Inggris Memakai Barcode untuk Terima Sumbangan

Kompas.com - 12/08/2018, 22:57 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Amir Sodikin

Tim Redaksi

OXFORD, KOMPAS.com - Tren pembayaran tanpa tunai atau cashless semakin marak digunakan oleh orang-orang di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, pemerintah saat ini sedang menggalakkan kampanye ini dengan berbagai program andalannya.

Sementara itu, pengemis dan tunawisma di Oxford, Inggris, kini sudah mulai memakai barcode (berupa kode QR atau quick response code) yang dikalungkan ke leher mereka ketika meminta sumbangan. Hal tersebut bertujuan untuk mendorong lebih banyak donasi dari orang-orang yang tidak punya uang tunai untuk diberikan.

Pekerja amal di sana membuat kode QR yang dapat dikenakan oleh pengemis seperti yang biasa digunakan pada tiket online, dengan harapan mereka akan mengumpulkan uang lebih banyak karena lebih sedikit orang Inggris yang membawa uang tunai.

Baca juga: Pertamina Siapkan Skema Barcode dalam Distribusi Gas Subsidi

Inisiatif baru tersebut, dia menyebutnya sebagai perubahan besar karena didukung oleh Oxford University dan Oxford's Said Business School.

Orang-orang yang ingin memberikan uang tetapi tidak memiliki tunai atau uang mereka cukup besar, dapat menggunakan ponsel mereka untuk memindai kode dan melakukan pembayaran secara online.

Mereka juga akan dapat melihat profil pengemis tersebut dan mencari tahu mengapa mereka menjadi tunawisma, pekerjaan apa yang biasa mereka lakukan dan apa yang mereka inginkan untuk menghabiskan uang mereka.

Akun setiap orang akan dikelola oleh pekerja khusus yang akan memeriksa bahwa uang tersebut dibelanjakan dengan bijaksana.

Baca juga: Segera Terbitkan Aturan soal QR Code, BI Bantah Ikuti Singapura

Skema baru ini bertujuan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu dapat kembali bekerja dan mendapat uang untuk akomodasi.

Pendiri Greater Change Alex McCallion mengatakan kepada BBC, terobosan ini diciptakan untuk tetap membantu orang-orang kurang mampu karena tren cashless semakin mendunia.

"Masalah yang kami coba pecahkan di sini adalah bahwa kita hidup dalam masyarakat yang semakin jauh dari uang tunai dan juga hal ini memberi penyumbang ketenangan tentang apa yang mungkin dibelanjakan dari uang sumbangannya,” ujar Alex dilansir dari The Sun.

"Jadi, solusi yang kami buat adalah mekanisme pemberian melalui ponsel cerdas dengan dana terbatas yang bisa ditentukan oleh penyumbang,” tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com