Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Kecurangan, Pertamina Terapkan Digitalisasi Nozzle di 5.518 SPBU

Kompas.com - 13/08/2018, 16:45 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) bekerjasama dengan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk mulai menerapkan sistem digitalisasi nozzle di 5.518 dari 7.415 SPBU milik Pertamina.

Anggota Komite Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas Saryono Hadiwidjoyo mengatakan, digitakisasi nozzle dilakukan agar pendataan mengenai volume penyaluran bahan bakar minyak lebih presisi.

"Tujuannya agar pendataan dan pengendalian BBM subsidi maupun nonsubsidi akan bisa terlaksana dengan baik," ujar Saryono di kantor BPH Migas, Jakarta, Senin (13/8/2018).

Digitalisasi nozzle dilakukan agar adanya jaminan bahwa ketersediaan BBM tepat sasaran dan satu harga. Selain itu, penghitungan pendapatan dari penjualan BBM juga lebih cepat dan akurat.

Digitalisasi nozzle juga menjamin bahwa tak ada kecurangan dalam penyaluran BBM.

"Karena pembayaran iuran merupakan komponen pendapatan negara bukan pajak," kata Saryono.

Senior Vice President (SVP) Corporate Shared Services (CSS) Pertamina Jeffrey Tjahja Indra mengatakan, uji coba digitalisasi nozzle telah diteraoakn di 10 SPBU sejak awal 2018. Mereka menggandeng Telkom dalam sistem ini karena Telkom memiliki kapabilitas falam teknologi digital dan jangkauannya luas se-Indonesia.

Ia menargetkan digitalisasi nozzle di 5.518 SPBU rampung akhir Desember 2018. Sementara itu, di SPBU yang belum memakai nozzle untuk menyalurkan bahan bakar tidak akan digunakan sistem digitalisasi.

"Memang belum jadi target untuk fase satu. Tapi yang 5.518 ini sudah meng-cover hampir 90 persen BBM yang terdistribusi di Indonesia," sebut Jeffrey.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com