Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidang Tahunan ICCIA Akan Bahas Industri Halal hingga Investasi di Negara OKI

Kompas.com - 14/08/2018, 12:20 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia akan menjadi tuan rumah pelaksanaan sidang tahunan Islamic Chamber of Commerce, Industry, and Agriculture (ICCIA) 2018. Acara yang dikooordinasi oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia itu akan digelar pada 22-23 Oktober 2018 di Jakarta.

Ketua Kadin Rosan Roeslani mengatakan, acara ini menjadi titik awal meningkatkan inklusi industri dan keuangan syariah ke masyarakat secara menyeluruh.

"Kita pakai momen ini karena event ini cukup besar dan diharapkan melibatkan sampai 700 peserta dari negara OKI," ujar Rosan di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (14/8/2018).

Rosan mengatakan, tema besar dalam sidang tahunan ICCIA ini adalah "Inklusi Ekonomi Syariah : Sebuah Paradigma Baru". Adapun subtema yang akan dibahas dalam rangkaian acara tersebut adalah Peran ICCIA dalam Pembangunan Ekonomi Halal, Ekonomi Pemberdayaan Pebisnis Perempuan, hingga Kesempatan Berinvestasi di Negara-negara OKI.

Baca juga: Produk Halal Bisa Dongkrak Ekspor Indonesia

"Kita mau pastikan industri maupun pekerjaan yang kita tawarkan bisa berjalan dan implementasinya di Indonesia," kata Rosan.

Dalam sidang tahunan juga akan dilakukan diskusi dalam berbagai sesi dengan tema-tema tersebut. Pembicaranya berasal dari ekonom ternama hingga pelaku bisnis syariah.

Menurut Rosan, selama ini inklusi keuangan yang didorong adalah keuangan konvensional. Sementara keuangan syariah di Indonesia tertinggal jauh di belakang negara-negara Islam dalam keanggotaan OKI.

Oleh karena itu, dia berharap sidang tahunan ICCIA akan membuka mata pelaku bisnis untuk lebih mengembangkan industri dan keuangan syariah. Dia juga berharap pemerintah akan mendapat solusi agar ekonomi syariah bertumbuh dan menjadi daya tarik bagi para investor.

"Kita harus bisa reform terus. Kalau regulasi tidak kondusif dan kurang bussiness friendly, pilihan investor akan ke negara lain," kata Rosan.

Rosan menganggap inklusi keuangan syariah merupakan mekanisme yang baik untuk membantu mengurangi kemiskinan dan mengatasi ketimpangan. Apalagi Indonesia memiliki bonus demografi dengan penduduk muslim terbanyak sehingga punya modal kuat untuk memanfaatkan ekonomi syariah sebagai alat mengatasu berbagai isu pembangunan.

"Melihat perkembangan zaman saat ini di mana teknologi digital semakin meningkat, dapat membantu mempercepat inklusi keuangan syariah. Maka penetaoan tema inklusif dan ekonomi syariah ini berpotensi menjadi paradigma baru dalam menghadapi fenomena dan penyelesaian gejolak perekonomian global," kata Rosan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com