Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Mentan Bahas Persoalan Pangan saat Kuliah Umum di IPB

Kompas.com - 14/08/2018, 19:46 WIB
Kurniasih Budi

Penulis


BOGOR,  KOMPAS.com - Permintaan Presiden Joko Widodo untuk menyejahterakan petani menjadi landasan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam melakukan berbagai terobosan.

Arahan Presiden tersebut menjadi tolak ukur Kementan dalam memenuhi prasyarat pembangunan pertanian telah berhasil dan berkelanjutan.

"Sejumlah program teroboson yang dilakukan Kementan selama empat tahun terakhir efektif meningkatkan produktivitas pertanian hampir pada semu a komoditas," ujar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat menyampaikan kuliah umum di hadapan 4.000 mahasiswa baru Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor, Jawa Barat, Selasa (14/8/2018).

Berdasarkan data Kementan, pada 2017 produksi beras mencapai 81,16 juta ton. Jumlah itu meningkat 14,42 persen dibandingkan 2014.

Baca juga: Kementan Klaim Produksi dan Kesejahteraan Petani Terus Meningkat

Selain beras, produksi jagung pada 2017 juga meningkat 52,17 persen dibandingkan 2014 menjadi 29,86 juta ton.

Sementara, produksi bawang merah 1,47 juta ton atau naik 18,79 persen dibandingkan 2014.

"Produksi cabai tahun 2017 juga meningkat dengan capaian 2,38 juta ton. Naik 27,09 persen dibandingkan tiga tahun sebelumnya," ucap Amran.

Kontribusi hasil peternakan

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat menyampaikan kuliah umum di hadapan 4.000 mahasiswa baru Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor, Jawa Barat, Selasa (14/8/2018)Dok. Humas Kementan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat menyampaikan kuliah umum di hadapan 4.000 mahasiswa baru Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor, Jawa Barat, Selasa (14/8/2018)

Untuk subsektor peternakan per 2017, produksi daging sapi sebanyak 531,8 ribu ton atau meningkat 6,85 persen dibandingkan 2014. Sedangkan, produksi daging ayam 2,26 juta ton pada 2017 atau naik 16,40 persen dibandingkan 2014.

Komoditas telur juga meningkat signifikan sebesar 20,21 persen menjadi 2,11 juta ton.

Menurut Amran, capaian hasil memuaskan kinerja sektor pertanian merupakan hasil sinergi dengan berbagai pihak, khususnya petani sebagai kelompok penggerak utama.

Kesejahteraan petani terus diupayakan

Tanaman padi di areal persawahan yang berada di Desa Mayang, Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember, Jawa Timur.KOMPAS.com/ KURNIASIH BUDI Tanaman padi di areal persawahan yang berada di Desa Mayang, Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Menurut dia, terwujudnya kesejahteraan petani masih merupakan tujuan utama kinerja Kementan. Dengan begitu, pemerintah mampu menurunkan angka kemiskinan yang ada di perdesaan.

Adapun program Kementan untuk mendukung kesejahteraan petani antara lain pelatihan dan pendampingan, pengembangan kawasan rumah pangan lestari, perlindungan harga petani dengan kebijakan harga atas dan harga bawah, dan serap gabah petani.

Selain itu, Kementan juga sangat tegas memerangi mafia pangan. Sejak lama Kementan telah mendata dan mengetahui ulah kartel pangan yang melakukan penyabotan, penimbunan, mendistorsi informasi, penyuapan, manipulasi hingga menggagalkan target swasembada pangan.

"Tepat pada Hari Krida Pertanian, Kementan telah mengumumkan daftar hitam 5 perusahaan importir bawang bombai mini asal India karena melakukan manipulasi. Mereka menjual (bawang bombai) sebagai bawang merah dan merusak harga dari petani lokal. Sebelumnya tujuh perusahaan importir karena mempermainkan harga," ujar Amran.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com