Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Kuartal II 2018 Turun, tapi Serapan Tenaga Kerja Bertambah

Kompas.com - 15/08/2018, 09:15 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan bahwa besaran investasi pada kuartal II 2018 mengalami penurunan dibandingkan kuartal I 2018. Namun, di tengah itu realisasi penyerapan tenaga kerja justru mengalami kondisi sebaliknya.

Masuknya investasi pada kuartal II 2018 telah menyerap sebanyak 289.843 pekerja. Angka tersebut lebih tinggi dari kuartal I 2018 yang hanya 201.239 orang.

Rinciannya, sebanyak 133.602 orang pada proyek Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan 156.241 orang pada proyek Penanaman Modal Asing (PMA).

"Meskipun pertumbuhan investasi melambat, tetapi masih tetap dapat menyerap tenaga kerja Indonesia langsung yang cukup besar. Di sisi lain, terbukanya banyak peluang-peluang usaha yang mampu menyerap tenaga kerja Indonesia merupakan akibat dari adanya kegiatan investasi di sebuah daerah atau multiplier effect," jelas Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis, di Jakarta, Selasa (14/8/2018).

Adapun secara kumulatif, ?realisasi penyerapan tenaga kerja Indonesia? pada periode Januari-Juni 2018 mencapai 491.082 orang.

Rinciannya, dari proyek PMDN sebanyak 237.584 orang dan dari proyek PMA sebanyak 253.498 orang

"Penyerapan tenaga kerja Indonesia yang lumayan tinggi ini juga menjadi bukti semakin terbuka lebarnya peluang bagi mereka yang memiliki kemampuan atau keterampilan, terutama berkaitan dengan teknologi terkini," pungkas Azhar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com