Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Menaker: Kisah Pardi Youtuber Bisa Ditiru 1000 Mahasiswa Vokasi UI

Kompas.com - 15/08/2018, 19:06 WIB
Kurniasih Budi

Editor

DEPOK,  KOMPAS.com - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Muhammad Hanif Dhakiri punya cara unik untuk menginspirasi 1000 mahasiswa Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI). 

Hanif pun menceritakan kisah Kang Pardi, warga desa yang sukses menjadi Youtuber dengan penghasilan hingga belasan juta rupiah per bulan.

"Pardi dikenal oleh tetangganya sebagai pengangguran karena kerjanya hanya main-main saja. Padahal si Pardi ini Youtuber yang subscriber-nya banyak sehingga banyak produk yang pasang iklan di channel Youtubenya. Penghasilannya 15 jutaan per bulan," kata Menaker Hanif saat menghadiri kegiatan Masa Orientasi Mahasiswa baru Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia di Depok, Jawa Barat, Rabu (15/8/2018).

Baca juga: Youtube Beri Kreator 3 Cara Mendapat Uang Selain dari Iklan

Kisah sukses Pardi ini sengaja diceritakan Menaker Hanif sebagai gambaran kepada mahasiswa bahwa era revolusi industri 4.0 menawarkan peluang pekerjaan baru bagi masyarakat.

Ia pun mengimbau mahasiswa-mahasiswi yang belajar vokasi di UI harus mampu beradaptasi terhadap perubahan.

"Untuk mengantisipasi perubahan zaman yang dipengaruhi perkembangan teknologi informasi, kita harus adaptif. Pasalnya 65 persen pekerjaan baru yang akan muncul di masa depan tidak diketahui saat ini. Yang mampu bertahan hidup bukan yang paling kuat dan pintar tapi yang paling mampu merespon perubahan," ujar dia.

Disrupsi

Menaker Hanif Dhakiri saat menghadiri kegiatan Masa Orientasi Mahasiswa baru Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia di Depok, Jawa Barat, Rabu (15/8/2018)Dok. Humas Kemenaker Menaker Hanif Dhakiri saat menghadiri kegiatan Masa Orientasi Mahasiswa baru Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia di Depok, Jawa Barat, Rabu (15/8/2018)

Agar sukses di era teknologi informasi, Hanif melanjutkan, mahasiswa harus memiliki karakter kuat, kreatif, dan inovatif.

"Mahasiswa harus berkarakter, kreatif, dan inovatif. Jangan puas jika sudah menguasai satu keahlian karena saat ini karakter pekerjaan bisa cepat berubah. Kembangkan keahlian dengan kreativitas dan berinovasilah," kata dia.

Menaker Hanif juga mengingatkan agar mahasiswa memiliki kompetensi di atas standar agar bisa memenangkan persaingan.

“Bagaimana caranya agar memiliki keahlian di atas standar? Ya harus bekerja dan belajar di atas standar. Usahanya harus berada di atas rata-rata. Jika orang belajar delapan jam sehari, kita harus lebih dari delapan jam sehari, Jika orang bangun pagi, kita bangun subuh,” katanya.

Sinergi dengan industri

Sementara itu, Direktur Program Pendidikan Vokasi UI Sigit Pranowo Hadiwardoyo menambahkan, Program Pendidikan Vokasi UI menjalankan kurikulum pendidikan dan pelatihan yang bekerja sama langsung dengan industri.

Lulusan Vokasi UI juga dibekali dengan sertifikat profesi sehingga siap bersaing di dunia kerja.

“Kegiatan Pengenalan Sistem Akademik Fakultas ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk menanamkan nilai karakter positif, paradigma kedisiplinan/tanggung jawab, kejujuran, kepemimpinan, dan budi pekerti serta semangat kebangsaan pada mahasiswa baru,” ujar Sigit.

Menaker Hanif Dhakiri saat menghadiri kegiatan Masa Orientasi Mahasiswa baru Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia di Depok, Jawa Barat, Rabu (15/8/2018)Dok. Humas Kemenaker Menaker Hanif Dhakiri saat menghadiri kegiatan Masa Orientasi Mahasiswa baru Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia di Depok, Jawa Barat, Rabu (15/8/2018)

Program Pendidikan Vokasi UI mengutamakan keterampilan dan keahlian untuk menyiapkan peserta didik menjadi tenaga ahli dan profesional.

Lulusan program vokasi diarahkan menguasai kemampuan dalam bidang kerja tertentu sehingga bisa langsung diserap sebagai tenaga kerja di industri, lembaga pemerintahan atau berwirausaha secara mandiri.

Adapun program studi yang ada adalah akuntansi, pariwisata, komunikasi, manajemen informasi dan dokumen, perumahsakitan, okupasi terapi, fisioterapi, administrasi perkantoran dan sekretaris, perpajakan, administrasi keuangan dan perbankan, administrasi asuransi, dan aktuaria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com