Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Darmin: Jangan Pakai Istilah Pengendalian Impor...

Kompas.com - 15/08/2018, 21:06 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution membantah bahwa pemerintah akan melakukan pengendalian impor. Pasalnya, impor tersebut belum bisa dihilangkan secara keseluruhan dari dinamika perekonomian Indonesia.

"Jangan pakai istilah pengendalian impor, tetapi pemerintah akan berusaha mengerem, memperlambat pertumbuhan impor. Istilahnya lebih baik itu," tegas Darmin di Jakarta, Rabu (15/8/2018) malam.

Menurut Darmin, istilah pengendalian impor bermakna bahwa pemerintah terkesan mengatur satu-satu kegiatan impor yang dilakukan, baik oleh mereka sendiri maupun pengusaha.

Adapun salah satu cara untuk memperlambat pertumbuhan impor adalah dengan memperbanyak Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada proyek-proyek infrastruktur.

Baca juga: Impor Naik 62,17 Persen, Pemerintah Seleksi 500 Komoditas Impor

"Jadi kalau dilihat secara jelas yang proyek-proyek PSN besar-besar itu sebenarnya dari awal ada target TKDN satu per satu. Nah begitu kita lihat sekarang banyak enggak dipenuhi jadi kita akan memastikan itu dulu," ucap Darmin.

Selain itu cara lainnya untuk memperlambat pertumbuhan impor yang disampaikan Darmin adalah dengan tidak dibebaskannya pajak terhadap impor alat-alat atau perlengkapan infrastruktur strategis.

"Itu nanti arahnya enggak akan dibebaskan agar dalam negeri bisa bersaing. Jadi ada langkah-langkahnya, kapan itu? Ya minggu depan juga bisa tentunya berakumulasi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com