JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mencatat jumlah utang seluruhnya mencapai Rp 4.253 triliun per Juli 2018.
Jumlah tersebut naik Rp 26 triliun dari bulan sebelumnya. Beruta mengenai utang ini menjadi yang terpopuler sepanjang hari kemarin, Rabu (16/8/2018).
Berita lainnya yang juga menarik atensi pembaca yakni mengenai upaya pemerintah mengatasi defisit transaksi berjalan. Salah satunya yakni dengan mengurangi impor. Berikut berita terpopuler sepanjang hari kemarin:
1. Utang Pemerintah Rp 4.253 Triliun Per Juli 2018
Kementerian Keuangan mencatat utang pemerintah per Juli 2018 sebesar Rp 4.253 triliun. Jumlah tersebut naik Rp 26 triliun dari bulan sebelumnya sebesar Rp 4.227 triliun. "Stok utang kita sampai saat ini per Juli capai Rp 4.253 triliun atau perbadingan dengan PDB (produk domestik bruto) 29,74 persen," ujar Direktur Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman di Kantor Ditjen Pajak, Jakarta, Selasa (14/8/2018).
Meski begitu, ada penurunan rasio utang terhadap PDB, yakni per Juni lalu sebesar 29,79 persen. Ia berharap hingga akhir tahun rasio utang terhadap PDB terus berkurang. Selengkapnya baca di sini
2. AS dan Turki Saling Balas Tarif Impor Tinggi
Turki menerapkan tarif tinggi untuk sejumlah barang yang berasal dari AS. Kebijakan yang dirilis pada Rabu (15/8/2018) ini merupakan rangkaian ketegangan yang terjadi di antara kedua negara. Tarif akan dikenakan termasuk untuk produk mobil, alkohol, perangkat elektronik, hingga tembakau dari AS. Selengkapnya baca di sini
3. Jonan Kaget Pelayanan Kementerian ESDM Tertinggal Jauh dari KAI
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan mengaku terkejut pada hari pertama bekerja di kementerian tersebut pada 2016. Sebab, Kementerian ESDM tak punya contact center yang melayani pengaduan masyarakat ataupun membutuhkan informasi berkaitan ESDM. Padahal, jauh sebelumnya saat masih memimpin PT Kereta Api Indonesia, perusahaan tersebut sudah memiliki contact center. Selengkapnya baca di sini
4. Sri Mulyani Beberkan Jurus Pemerintah Tekan Impor
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, secara umum kondisi perekonomian Indonesia selama 2018 membaik dibanding tahun-tahun sebelumnya. Hanya saja, perlu dilakukan langkah yang efektif untuk mengurangi pengaruh eksternal yang berdampak pada Current Account Defisit (CAD) sebesar 3 persen. Hal ini disebabkan pertumbuhan impor yang melonjak cukup tinggi dalam semester pertama 2018. Selengkapnya klik di sini
5. Impor Naik 62,17 Persen, Pemerintah Seleksi 500 Komoditas Impor
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah akan menyeleksi komoditas impor untuk memulihkan neraca perdagangan Indonesia yang tembus 2,03 miliar dollar AS. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik per Juli 2018, angka impor mencapai 18,27 miliar dollar AS atau tumbuh 62,17 persen. Saat ini terdapat 500 komoditas impor yang akan ditinjau ulang.
"Dari Kementerian Perindustrian apakah komoditas itu diproduksi di dalam negeri, kenapa kita tetap impor, dan kenapa impornya cukup besar," ujar Sri Mulyani di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (15/7/2018). Selengkapnya baca di sini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.