Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerimaan Pajak Dipatok Rp 1.781 Triliun Tahun 2019

Kompas.com - 16/08/2018, 15:37 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Ridwan Aji Pitoko,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyatakan, pemerintah menargetkan penerimaan pajak tahun 2019 mencapai Rp 1.781 triliun.

Angka tersebut naik dibandingkan target penerimaan pajak pada tahun 2018 yang dipatok sebesar Rp 1.454,5 triliun.

Rp 1.454,5 triliun.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penerimaan Pajak 2018 Diprediksi hanya Capai 92 Persen dari Target", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/04/18/093000226/penerimaan-pajak-2018-diprediksi-hanya-capai-92-persen-dari-target.
Penulis : Andri Donnal Putera
Editor : Bambang Priyo Jatmiko

Rp 1.454,5 triliun.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penerimaan Pajak 2018 Diprediksi hanya Capai 92 Persen dari Target", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/04/18/093000226/penerimaan-pajak-2018-diprediksi-hanya-capai-92-persen-dari-target.
Penulis : Andri Donnal Putera
Editor : Bambang Priyo Jatmiko

Rp 1.454,5 triliun.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penerimaan Pajak 2018 Diprediksi hanya Capai 92 Persen dari Target", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/04/18/093000226/penerimaan-pajak-2018-diprediksi-hanya-capai-92-persen-dari-target.
Penulis : Andri Donnal Putera
Editor : Bambang Priyo Jatmiko

1.454,5 triliun.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penerimaan Pajak 2018 Diprediksi hanya Capai 92 Persen dari Target", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/04/18/093000226/penerimaan-pajak-2018-diprediksi-hanya-capai-92-persen-dari-target.
Penulis : Andri Donnal Putera
Editor : Bambang Priyo Jatmiko

1.454,5 triliun.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penerimaan Pajak 2018 Diprediksi hanya Capai 92 Persen dari Target", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/04/18/093000226/penerimaan-pajak-2018-diprediksi-hanya-capai-92-persen-dari-target.
Penulis : Andri Donnal Putera
Editor : Bambang Priyo Jatmiko

Jokowi menyatakan, arah kebijakan perpajakan tahun 2019 dilakukan dengan mengumpulkan sumber pendapatan negara dari kegiatan ekonomi nasional, serta terus mendorong peningkatan kepatuhan melalui reformasi administrasi perpajakan yang lebih sederhana dan transparan.

"Dengan kebijakan itu, melihat perkembangan positif penerimaan perpajakan, didukung momentum pertumbuhan ekonomi, diharapkan tax ratio tahun 2019 dapat mencapai 12,1 persen terhadap PDB, naik dari perkiraan di tahun 2018 sebesar 11,6 persen," kata Jokowi saat membacakan nota keuangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2019 di Gedung DPR MPR RI, Kamis (16/8/2018).

Pemerintah, sebut Jokowi, akan terus memberikan insentif perpajakan melalui berbagai instrumen, yaitu antara lain insentif perpajakan sektoral untuk mendukung sektor prioritas, antara lain melalui kebijakan tax holiday, tax allowance, fasilitas pembebasan bea masuk, dan subsidi pajak.

Instrumen lainnya adalah insentif perpajakan kawasan, antara lain Kawasan Ekonomi Khusus, kawasan industri, dan tempat penimbunan berikat, serta insentif perpajakan khusus untuk mendorong ekspor, antara lain melalui Kemudahan Impor Tujuan Ekspor, penugasan khusus ekspor, dan tempat penimbunan berikat.

"Dalam rangka mendukung kegiatan pendidikan vokasi dan litbang, pemerintah juga akan memberikan insentif perpajakan khusus berupa fasilitas pengurangan pajak," ujar Jokowi.

Adapun penerimaan negara bukan pajak (PNBP) tahun 2019 ditargetkan sebesar Rp 361,1 triliun. Hibah ditargetkan mencapai Rp 0,4 triliun.

Dengan demikian, pendapatan negara dan hibah ditargetkan sebesar Rp 2.142.5 triliun pada tahun 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com