Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Faktor Penyebab Turunnya Target Lifting Minyak Bumi Tahun 2019

Kompas.com - 18/08/2018, 20:12 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keputusan pemerintah menurunkan target lifting minyak bumi (produksi minyak yang siap jual) pada 2019 dianggap bukan hal yang baru. Pada 2019 nanti, target lifting minyak hanya 750.000 barrel per hari atau lebih sedikit dari target tahun ini sebesar 800.000 barrel per hari.

"Sejak tahun lalu lifting migas selalu turun. Penyebabnya, hampir semua lahan migas merupakan sumur tua, sehingga secara natural mengalami penurunan produksinya," kata Pengamat Ekonomi Energi UGM Fahmy Radhi saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (18/8/2018).

Selain itu, Fahmy juga menyatakan bahwa beberapa lahan migas baru belum bisa berproduksi secara maksimal. Oleh sebab itu, target pemerintah yang menurunkan lifting minyak bumi pada 2019 dirasa sebuah hal realistis.

"Dalam keadaan seperti itu, saya prediksikan produksi migas kembali turun sehingga tidak bisa mencapai target ditetapkan," sebutnya.

Baca juga: Target Lifting Minyak Bumi 2019 Turun 50.000 Barrel per Hari

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa di dalam RAPBN 2019, target lifting minyak bumi mengalami penurunan dibandingkan 2018

"Lifting minyak bumi pada tahun 2019 diperkirakan mencapai rata-rata 750.000 barrel per hari. Perkiraan tingkat lifting tersebut berdasarkan kapasitas produksi dan tingkat penurunan alamiah lapangan-lapangan migas yang ada, penambahan proyek yang akan segera beroperasi, serta rencana kegiatan produksi 2019," jelas Jokowi dalam Rapat Paripurna DPR di Gedung DPR-RI, Senayan, Jakarta, Kamis (16/8/2018).

Faktor lainnya yang membuat penurunan target lifting minyak bumi tersebut adalah prediksi harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Oil Price (ICP) pada 2019 yang diperkirakan rata-rata 70 dollar Amerika Serikat (AS) per barrel.

Jokowi menambahkan bahwa pergerakan ICP itu seiring dengan dinamika harga minyak mentah dunia yang semakin sulit diprediksi.

"Pada tahun 2019, beberapa faktor yang diperkirakan memengaruhi harga minyak mentah dunia dan ICP adalah geopolitik global, peningkatan permintaan seiring pemulihan ekonomi global, dan penggunaan energi alternatif," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com