Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Smelter Akan Dibangun di Sulawesi, PLN Optimistis Mampu Pasok Listrik 3.350 MW

Kompas.com - 19/08/2018, 11:30 WIB
Dean Pahrevi,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

SANGIHE, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) mengaku tertantang menyiapkan infrastruktur kelistrikan menyusul rencana pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) mineral di Sulawesi sebagai penghasil nikel terbesar di dunia.

"Sulawesi ini penghasil nikel terbesar di dunia dan selama ini hanya dieksplorasi kemudian diekspor. Pemerintah membuat kebijakan baru bahwa nikel tidak boleh langsung diekspor namun harus diolah terlebih dahulu. Pengolahan ini membutuhkan smelter yang sangat besar sehingga membutuhkan kebutuhan listriknya juga sangat besar," kata Direktur Bisnis Regional Sulawesi PT PLN Syamsul Huda kepada Kompas.com, Sabtu (18/8/2018).

Kebutuhan listrik beban puncak di Sulawesi sekitar 1.500 MW, sedangkan kebutuhan pasokan listrik untuk smelter yang sangat besar itu diperkirakan mencapai 3.350 MW. Jumlah tersebut 2 kali lipat dari beban puncak daya mampu kelistrikan di Sulawesi.

"PLN terus berinvestasi secara bertahap menyiapkan infrastruktur kelistrikan yang dibutuhkan. Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah," ujar Syamsul.

Syamsul menambahkan, terkait potensi pasar yang sangat besar di Sulawesi, khsususnya di Sulawesi Tenggara, PLN menyatakan siap melayani kelistrikan untuk para investor yang hendak menanamkan modalnya di Sulawesi.

"Kami siap melayani di manapun. Karena itu, berharap dukungan dari Pemda setempat untuk menginformasikan kepada para calon investor yang hendak menanamkan modalnya di Sulawesi ini bahwa listrik PLN siap melayani sehingga tidak perlu membangun pembangkit listrik sendiri karena jatuhnya nanti tidak akan efisien, tapi dipercayakan saja kepada PLN karena pembangkit listrik yang dibangun PLN ini digunakan untuk bersama-sama," tambah Syamsul.

Selain itu, lanjut dia, apabila PLN mampu memenuhi tambahan kebutuhan listrik yang mencapai 3.350 MW itu, maka diperkirakan ada tambahan pasokan kelistrikan lebih dari 200 persen di regional Sulawesi.

Hal tersebut diyakini akan meningkatkan perekonomian masyarakat karena adanya peningkatan konsumsi listrik di Sulawesi.

"Sekaligus akan meningkatkan konsumsi listrik per kapita Indonesia yang saat ini sekitar 1.000 kWh/orang/tahun. Dengan begitu, kami juga akan semakin dekat dengan kategori negara maju yang salah satu indikatornya adalah konsumsi listrik per kapita yang tinggi," pungkas Syamsul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dengan Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dengan Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
BKKBN Sosialisasi Cegah Stunting Melalui Tradisi dan Kearifan Lokal 'Mitoni'

BKKBN Sosialisasi Cegah Stunting Melalui Tradisi dan Kearifan Lokal "Mitoni"

Whats New
Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Work Smart
Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Whats New
Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Work Smart
Mandiri Capital Indonesia Siap Jajaki Pasar Regional dan Global

Mandiri Capital Indonesia Siap Jajaki Pasar Regional dan Global

Whats New
'Buka-bukaan' Menteri KKP soal Aturan Penangkapan Ikan Terukur, Akui Banyak Diprotes

"Buka-bukaan" Menteri KKP soal Aturan Penangkapan Ikan Terukur, Akui Banyak Diprotes

Whats New
Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA-S1, Simak Persyaratannya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA-S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Bos BI Percaya Digitalisasi Bisa Dorong RI Jadi Negara Berpenghasilan Menengah Ke Atas

Bos BI Percaya Digitalisasi Bisa Dorong RI Jadi Negara Berpenghasilan Menengah Ke Atas

Whats New
Rincian Biaya Admin BRI BritAma 2024 per Bulan

Rincian Biaya Admin BRI BritAma 2024 per Bulan

Spend Smart
BRI Finance Beri Pinjaman sampai Rp 500 Juta dengan Jaminan BPKB

BRI Finance Beri Pinjaman sampai Rp 500 Juta dengan Jaminan BPKB

Whats New
Permintaan Cetakan Sarung Tangan Karet Naik, Kerek Laba MARK 134 Persen pada Kuartal I-2024

Permintaan Cetakan Sarung Tangan Karet Naik, Kerek Laba MARK 134 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Whats New
IHSG 'Bullish,' Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG "Bullish," Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com