Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Pelonggaran KPR, Ini Emiten Properti Pilihan Analis

Kompas.com - 21/08/2018, 19:45 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebijakan Bank Indonesia (BI) melonggarkan loan to value (LTV) sekaligus menaikkan suku bunga acuan belum memperlihatkan dampaknya pada kinerja industri properti. Apalagi, kebijakan pelonggaran uang muka kredit pemilikan rumah (KPR) baru berlaku awal Agustus ini. 

Indaryanto, Direktur Keuangan PP Properti (PPRO) memperkirakan, dampak pelonggaran LTV akan terlihat pada kuartal IV 2018. Dalam regulasinya, BI mengizinkan bank menurunkan uang muka atau down payment (DP) KPR sampai 0 persen, tergantung penilaian risiko bank pada debiturnya. 

“Tidak semudah itu untuk bank menurunkan uang muka, sebagian besar bank masih mempertimbangkan,” ujar Indaryanto, Selasa (21/8/2018). 

Dia mengatakan, masih melihat dan menunggu apakah relaksasi pelonggaran LTV ini nantinya dapat meredam kenaikkan suku bunga bank. Meski ada kebijakan ini, PP Properti tak merevisi target kinerjanya untuk tahun 2018.

Analis Artha Sekuritas Danies Christoper Jhordan berpendapat, secara umum, pelonggaran LTV tidak mempengaruhi permintaan pada properti lantaran hanya berdampak untuk DP KPR saja. Sedangkan kenaikan suku bunga akan mempengaruhi cicilan bunganya. 

“Dampak LTV tidak terasa, apalagi pelonggaran LTV hanya diperuntukkan untuk rumah pertama,” kata Danies.

Untuk emiten properti, pilihan Danies adalah PT Sentul City Tbk (BKSL). Dia melihat, banyak proyek yang menjadi daya tarik konsumen. Misalnya, proyek AEON Mall yang akan hadir di Sentul tahun ini, juga proyek LRT yang diprediksi selesai tahun depan.

Selain itu, nilai buku BKSL yang sebesar 0,7 kali masih dinilainya undervalued.

Senada, Analis Semesta Indovest Aditya Perdana Putra melihat, kebijakan pelonggaran LTV akan ditantang kenaikan bunga yang akan berdampak dalam tiga hingga enam bulan ke depan. Jika tahun depan perusahan properti harus jor-joran menggelar promo, tidak tertutup kemungkinan, penjualan pasar properti akan tetap stagnan di tahun depan.

Aditya melihat, emiten properti yang menarik justru yang memiliki pendapatan berulang atau recurring income.  Menurutnya, Pakuwon (PWON) memiliki recurring income yang cukup tinggi, dan meningkat 32,8 persen year on year pada akhir semester I 2018 lalu. 

Analis Semesta Indovest, Aditya Perdana merekomendasikan buy untuk PWON dengan target harga Rp 6.100.

 

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Ada pelonggaran KPR, emiten properti apa pilihan analis?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Work Smart
Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Whats New
Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Whats New
Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Whats New
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com