JAKARTA, KOMPAS.com - Raksasa perusahaan teknologi asal Cina, Xiaomi melaporkan laba perusahaan pada kuartal II, Rabu (22/8/2018) yang mengalahkan ekspektasi pertumbuhan analis walaupun di tengah tekanan harga saham dan pertanyaan atas model bisnis jangka panjangnya.
Ini adalah pertama kalinya Xiaomi merilis hasil pendapatan perusahaan kepada publik setelah penawaran umum perdana/ IPO (Intial Public Offering) pada bulan Juli lalu.
Pendapatan Xiaomi mencapai 45,24 miliar yuan (6,60 miliar dollar AS), hal tersebut jauh lebih besar jika dibandingkan dengan ekspektasi sebelumnya yang dikira-kira hanya akan sampai di angka 39,18 miliar yuan. Perolehan tersebut mengalami kenaikan 68,3 persen year-on-year (yoy).
Kemudian laba bersih yang berhasil diraup mencapai sebesar 14,63 miliar yuan. Di kuartal I, produsen ponsel ini masih mencatatkan kerugian 7,03 miliar yuan.
Saham Xiaomi yang terdaftar di bursa Hong Kong naik 4 persen sejak perusahaan tersebut go public. Saham perusahaan saat ini naik lebih tinggi dan masuk ke laporan laba yang berada di atas harga IPO yakni 17 dollar Hong Kong, setelah sempat anjlok pada perdagangan pekan lalu.
Namun, Xiaomi masih jadi saham perusahaan teknologi dengan 18 persen kenaikan dari rekor penutupan yang tinggi yakni 21,55 dolar Hong Kong pada 18 Juli.
Pendapatan smartphone perusahaan sendiri meraup 30,5 miliar yuan untuk kuartal II, naik 58,7 persen yoy meskipun pasar handset secara keseluruhan menurun. Xiaomi mengatakan bahwa harga jual rata-rata perangkat juga naik.
Dalam laporan pendapatannya, perusahaan teknologi itu mengatakan, pasar smartphone Cina sedang dalam "periode kalibrasi ulang" tetapi fokusnya adalah pada ekspansi ke segmen high-end.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.