Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hiperinflasi di Venezuela, Harga Ayam Pun Capai 14 Juta Bolivar

Kompas.com - 23/08/2018, 17:29 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

CARACAS, KOMPAS.com - Seperti apakah hiperinflasi di Venezuela? Bisa jadi separah ketika tumpukan uang kertas banyak dibutuhkan untuk membeli ayam potong dengan harga lebih dari 14 juta  Bolivar.

Siapa pun yang membelinya mungkin membutuhkan gerobak dorong untuk mengangkut uang ke tukang daging di sana. Harga beberapa bahan kebutuhan masih naik beberapa kali sejak saat itu.

Dana Moneter Internasional (IMF) meramalkan bahwa harga-harga di Venezuela akan terus melonjak hingga 1 juta persen tahun ini.

Ekonom Steve Hanke menyebutkan harga-harga barang yang sudah berlipat ganda dalam 18 hari terakhir.

Baca juga: Hiperinflasi di Venezuela, 1 Kg Tomat Dibanderol 5 Juta Bolivar

Hal itu membuat  banyak orang kelaparan di Venezuela.  Sementara lebih dari satu juta orang telah mencoba melarikan diri dari negara itu.  Sehingga tidak heran, rakyat Venezuela kehilangan kepercayaan pada mata uang mereka sendiri.

"Bank sentral telah mencetak lebih banyak uang untuk mencoba mengembalikan keadaan dan membayar tagihan pemerintah, membuat uang yang sudah ada pada perputaran ekonomi semakin tidak berharga," kata Jeremy Thomson-Cook, ekonom di World First seperti dikutip dari BBC.

Pendapatan pemerintah dari produksi minyak telah turun tajam karena produksi menurun. Sementara itu, uang tunai yang baru dicetak langsung kehilangan nilainya.

Venezuela saat ini ada di tahun keempat resesi, telah bergabung dalam daftar menyedihkan negara-negara lain yang ekonominya ambruk karena hiperinflasi melanda mereka.

"Situasi di Venezuela mirip dengan di Jerman pada tahun 1923 atau di Zimbabwe pada akhir 2000-an," kata salah seorang Direktur IMF, Alejandro Werner pada tulisannya di blog.

Dulu, Zimbabwe mendevaluasi mata uangnya untuk mengurangi beberapa angka nol dari uang mereka. Namun tindakan itu gagal menyelesaikan masalah di negara itu.

Zimbabwe akhirnya meninggalkan mata uangnya dan sebagian besar menggunakan dollar AS sebagai alat transaksi mereka.

Pekan lalu, Venezuela pun telah melakukan devaluasi mata uang mereka. Pemerintah menghapus lima nol di bolivar.

Para ekonom pun menyebut, hal itu akan gagal menyelamatkan ekonomi Venezuela terutama karena telah mencoba trik yang sama sebelumnya.

"Saya akan mengatakan hal ini memiliki peluang rendah untuk bekerja secara ekonomi," ujar Jeremy.

Venezuela juga mencoba untuk mengadopsi taktik lain,  Pemerintahan Maduro mencoba menghubungkan nilai mata uang mereka dengan cryptocurrency yang mereka sebut Petro.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com