Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semester I , Laba Bersih Adaro Energy Turun 12,14 Persen

Kompas.com - 23/08/2018, 21:39 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Laba bersih PT Adaro Energy Tbk (ADRO) pada semester I 2018  mencapai 195,38 juta dollar AS atau turun 12,14 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 222,39 juta dollar AS.

Berdasarkan laporan keuangan semester I 2018 Adaro Energy yang diterima Kompas.com pada Kamis (23/8/2018), penyebab turunnya laba bersih dikarenakan beban pokok pendapatan yang naik 10 persen menjadi 1,118 juta dollar AS.

Hal itu terutama disebabkan oleh kenaikan biaya penambangan akibat kenaikan nisbah kupas maupun biaya bahan bakar minyak, serta kenaikan pembayaran royalti kepada Pemerintah RI seiring kenaikan harga jual rata-rata.

Sementara pendapatan usaha Adaro Energy mengalami kenaikan 4 persen mejadi 1,6 miliar dollar AS, walaupun volume penjualan turun 6 persen yang disebabkan kenaikan harga jual rata-rata sebesar 9 persen akibat tingginya harga Global Coal Newcastle.

Baca juga: Adaro Resmi Akuisisi Tambang Batubara Kestrel

Untuk divisi pertambangan batu bara Adaro Energy menyumbang 92 persen pendapatan usaha perusahaan, di mana selebihnya disumbang dari bisnis non batubara. Total produksi batubara semester I 2018 mencapai 24,06 Mt (metrik ton) atau turun 4 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

"Penyebabnya karena hujan deras yang mempengaruhi kegiatan operasional selama kuartal I 2018. Walaupun produksi pada awal tahun relatif rendah, Adaro Energy berhasil meningkatkan produksi batu bara sampai 20 persen pada kuartal II 2018 dibanding kuartal I 2018 dengan dukungan cuaca yang lebih baik," demikian keterangan dari Adaro Energy.

Volume penjualan batu bara selama semester I 2018 sebesar 23,80 Mt atau turun 6 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Adaro Energy akan tetap mempertahankan panduan produksi tahun 2018 pada kisaran 54 sampai 56 Mt dan memprediksi produksi batubara serta volume penjualan akan meningkat pada semester II 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com