Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebiasaan CEO Google dan Inflasi di Venezuela jadi Berita Populer

Kompas.com - 24/08/2018, 09:58 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah ramainya berita soal nilai tukar, berita-berita inspiratif justru menjadi terpopuler sepanjang hari kemarin, Kamis (23/8/2018).

Salah satunya adalah mengenai kebiasaan CEO Google SUndar Pichai pada pagi hari yang bisa ditiru agar membantu meraih kesuksesan.

Berita lainnya adalah mengenai krisis ekonomi yang melanda Venezuela, sehingga membuat harga barang membubung tinggi. Berikut lima berita terpopuler sepanjang kemarin:

1. 5 Kebiasaan Pagi CEO Google yang Bisa Dicontoh agar Bisa Lebih Sukses

CEO Google Sundar Pichai mengungkapkan bahwa sukses dan stres tidak perlu berjalan beriringan. Rutinitas pagi yang tenang dan sederhana adalah kuncinya. Chief Executive Google ini mengawasi lebih dari 85.000 karyawan di lima benua. Semua dia lakukan sambil mengemban tuntutan perusahaan untuk menciptakan strategi pertumbuhan jangka panjang dalam bisnis Google. Meskipun banyak eksekutif muda kadang menyambut paginya dengan bangun sebelum fajar hanya untuk mengecek e-email, Sundar memilih cara lain. Selengkapnya baca di sini.

2. Garuda Gelar Online Travel Fair, 3 Juta "Seat" Diskon Sampai 75 Persen

Garuda Indonesia untuk kedua kalinya dalam tahun ini menggelar Garuda Indonesia Online Travel Fair (GOTF) dari 24-30 Agustus 2018. GOTF kali ini membuka peluang bagi pelancong untuk membeli tiket yang tersedia hingga 3 juta tempat duduk atau seat untuk penerbangan Garuda Indonesia seluruh rute domestik dan internasional dengan diskon hingga 75 persen. Selengkapnya baca di sini.

3. Hiperinflasi di Venezuela, 1 Kg Tomat Dibanderol 5 Juta Bolivar

Pada hari Senin (20/8/2018), Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengeluarkan mata uang baru untuk menjaga agar inflasi terkendali di negara itu, yang diperkirakan Internasional Monetary Fund (IMF) akan mencapai 1.000.000 persen tahun ini.

Mata uang Venezuela ambruk dan hampir tidak berharga saat ini menyusul kemerosotan ekonomi yang sangat parah di negara itu. Untuk 1 dollar AS yang saat ini di Indonesia paling mahal menyentuh Rp 14.500, di Venezuela bisa setara lebih dari 6,3 juta Bolivar. Selengkapnya baca di sini

4. Dollar AS Melemah dalam 6 Hari Berturut-turut

Sempat menguat, nilai tukar dollar Amerika Serikat (AS) melemah di pertengahan pekan ini. Pada Rabu (22/8/2018) pukul 20.25 WIB, indeks dollar turun 0,30 persen ke 94,97. Indeks dollar turun dalam enam hari berturut-turut.

Padahal, indeks yang mencerminkan nilai tukar dollar AS terhadap mata uang utama dunia ini sempat menguat ke 95,38. Nilai tukar dollar AS melemah setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan tidak senang dengan kenaikan suku bunga Federal Reserve. Selengkapnya baca di sini

5. Sri Mulyani: Dana Cadangan Bencana dalam APBN 2018 Ada Rp 3,3 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan APBN 2018 memiliki dana cadangan untuk penanganan bencana sebesar Rp 3,3 triliun. Hal ini diungkapkan untuk memastikan penanganan dampak bencana gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), masih mencukupi dan terus berlangsung hingga hari ini.

"Telah disiapkan (dana) cadangan bencana sebesar Rp 3,3 triliun yang penggunaannya akan dikoordinasikan bersama BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana). BNPB telah mengusulkan kepada Kementerian Keuangan untuk tambahan bantuan ke Lombok," kata Sri Mulyani melalui akun Facebook miliknya pada Kamis (23/8/2018). Selengkapnya baca di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com