JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan pihaknya terus memantau pergerakan nilai tukar rupiah yang pada hari ini sudah menyentuh level Rp 14.600 per dollar AS.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari Jumat (24/8/2018), nilai tukar rupiah terhadap dollar AS mencapai Rp 14.655.
"Pertama, bagaimana suku bunga disesuaikan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) terakhir dengan mempertimbangkan pasar keuangan Indonesia yang tetap kuat," kata Perry saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jumat siang.
Langkah kedua, yaitu terus melakukan intervensi ganda di pasar valas sembari membeli Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder. Kemudian, BI juga akan terus memastikan ketersediaan valas dengan mempermudah, mempercepat, dan membuat murah biaya swap valas.
"Setiap hari kami publish swap rate yang lelang pagi. Kami juga terus mengkomunikasikan untuk memastikan swape rate tersedia setiap hari dengan harga yang murah," tutur Perry.
Di satu sisi, Perry memandang dampak pelemahan nilai tukar terhadap inflasi masih terkendali. Salah satunya dikarenakan pelemahan rupiah yang masih lebih rendah 7,5 persen (year to date) dibanding negara lain seperti India.
Dampak langsung yang biasanya terasa adalah inflasi dari kegiatan impor atau imported inflation. Perry menilai, dampak pelemahan rupiah terhadap imported inflation masih terkendali karena suplai yang lebih besar dari tingkat permintaan barang.
"Kalau kita lihat, apakah diukur dari survei kegiatan usaha maupun konsumen, ekspetasi (inflasi) terjaga di kisaran 3,5 plus minus 1 persen. Itu menunjukkan pengaruh nilai tukar terhadap inflasi masih terkendali," ujar Perry.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.