Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Youtube, Mantan Fotografer Ini Sukses Berbisnis Kulit

Kompas.com - 27/08/2018, 08:08 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Saat banyak kalangan di Indonesia terhipnotis dengan produk branded dari luar negeri, Agung Dwi Kurnianto dan rekan-rekannya berupaya untuk mengenalkan karya bangsa ke mancanegara.

Agung yang awalnya menekuni dunia fotografi akhirnya banting setir ke dunia bisnis olahan kulit pada tahun 2014. Mengusung bendera “Revolt Industry” dan modal awal sekitar Rp 50 juta, Agung pun terjun ke dunia kulit.

Pengetahuannya tentang bisnis terutama kulit masih nol besar saat itu. Agung berusaha untuk belajar agar bisa mengembangkan dan membangun usahanya ini. 

“Ketika awal berdiri kita ada 5 orang. Dulu kita tidak produksi semua sendiri, jadi pakai mitra. Kita yang desain dan yang mengerjakan orang lain,” ujar Agung kepada Kompas.com di acara The Big Start Indonesia Season 3 Surabaya, Sabtu (25/8/2018).

Baca juga: The Big Start Indonesia: Ini Tips Untuk Perempuan yang Ingin Mulai Usaha Sendiri

Bermodal belajar dari Youtube dan relasi-relasi kenalannya, Agung pun terus meningkatkan kualitas dan penetrasi produknya.

Dengan berbagai produk andalannya yakni mulai dari dompet, ID card holder, tas, hingga jaket, Agung menggunakan kulit sapi jawa sebagai bahan baku kulitnya. Menurut dia, kulit sapi jawa merupakan material kulit yang paling baik di dunia.

“Ternyata kulit terbaik di dunia itu ada di Indonesia. Buktinya banyak pabrik-pabrik penghasil kulit dari Indonesia ekspor produknya ke mancanegara, kemudian diberi label kembali dari sana dan balik lagi dengan produk luar negeri itu ke Indonesia. Harganya bisa melambung 8-10 kali lipat dari harga aslinya,” tutur Agung.

“Padahal sama saja itu produk Indonesia juga pada dasarnya,” tambahnya.

Pemuda berusia 27 tahun ini menyebut bahwa industri kulit di Indonesia terbilang “kekal”. “Selama manusia makan (daging) sapi, hasil kulitnya pasti akan selalu ada,” imbuhnya.

Revolt Industri mengolah produknya dengan mengandalkan hand made. Dimulai dari olahan awal, pelukisan di medium kulit hingga ke jahitan demi jahitan yang ada pada setiap produknya. Kecuali untuk produk-produk besar seperti tas dan jaket yang memang membutuhkan bantuan mesin.

Omzet

Usahanya kini semakin dikenal banyak orang. Penggemar hasil olahan kulitnya tidak hanya ada di pasar domestik, tetapi sudah menembus pasar luar negeri. Agung mengatakan, pasar luar negeri yang paling berkembang dan peminatnya cukup banyak yakni di Jepang.

“Permintaan ke Jepang paling banyak, bulan Desember nanti kita ditawari ikut pameran di Yokohama,”  sebutnya.

Selain ke Jepang, produk-produk Revolt Industry juga diekspor ke negara-negara lain seperti Korea Selatan, Singapura, Amerika Serikat bahkan Rusia.

Seiring dengan berkembangnya usaha, Revolt Industry pun mengantongi omzet hingga menyentuh Rp 1 miliar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com