Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Mahasiwa Indonesia Didorong Berwirausaha

Kompas.com - 27/08/2018, 14:43 WIB
Kurniasih Budi

Penulis


PROBOLINGGO, KOMPAS.com —Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Muhammad Hanif Dhakiri mendorong mahasiswa responsif menghadapi perubahan dengan mengembangkan diri menjadi wirausahawan usai menyelesaikan studi di kampusnya.

Dorongan itu disampaikan Hanif saat menyampaikan kuliah tamu bertema "Peran Perguruan Tinggi dalam Menciptakan Masyakarat Berkeadaban yang Mandiri, Kreatif dan Berdaya Saing Global" di aula kampus Universitas Nurul Jadid (Unja), Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (26/8/2018).

“Agar memberikan konstribusi signifikan kepada masyarakat dan negara,  mahasiswa dan para alumni hendaknya juga dibekali skill dan kompetensi untuk bisa bersaing di pasar kerja atau memulai wirausaha, “ ujar Menaker Hanif.

Hanif mengatakan, mahasiswa perlu memperkuat skill atau keterampilan dan kompetensi sebagai investasi utama.

Baca juga: Jokowi Minta DPR Segera Rampungkan UU Kewirausahaan

Skill dan kompetensi diperlukan agar anak muda di Probolinggo, bisa melindungi dirinya dalam dunia yang penuh persaingan, “ ujar dia.

Untuk itu, ia mendorong mahasiswa UNJA mau mengembangkan diri di bidang kewirausahaan. Apalagi, bidang kewirausahaan di Indonesia dinilai masih lemah.

Menaker Hanif Dhakiri saat menyampaikan kuliah tamu bertema Peran Perguruan Tinggi dalam Menciptakan Masyakarat Berkeadaban yang Mandiri, Kreatif dan Berdaya Saing Global di aula kampus Universitas Nurul Jadid (Unja), Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (26/8/2018)Dok. Humas Kemenaker Menaker Hanif Dhakiri saat menyampaikan kuliah tamu bertema Peran Perguruan Tinggi dalam Menciptakan Masyakarat Berkeadaban yang Mandiri, Kreatif dan Berdaya Saing Global di aula kampus Universitas Nurul Jadid (Unja), Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (26/8/2018)

Saat ini, jumlah wirausaha di Indonesia baru mencapai 3,1 persen atau belum sampai 4 persen dari total jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 263 juta.

Jumlah wirausaha Indonesia tersebut masih kalah dibandingkan Malaysia yang sudah mencapai 5 persen, Singapura 7  persen, maupun Jepang 9 persen.

Baca juga: Jumlah Entrepreneur di Indonesia Jauh di Bawah Negara Maju, Ini Kata Jokowi

Padahal, negara bisa makmur bila jumlah pengusaha ditingkatkan. Selain itu, mahasiwa Indonesia tidak berorientasi menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil) usai menamatkan kuliah.

 “Artinya ada PR (Pekerjaan Rumah-red) besar di republik ini yakni bagaimana anak-anak muda ini didorong bukan sekedar punya skill untuk bekerja. Tetapi yang penting bagaimana punya skill untuk menciptakan lapangan kerja sehingga anak-anak tak bergantung kepada lapangan kerja, “ ujar dia.

Menurut dia, dua kunci utama untuk menjadi wirausaha adalah kreatif dan inovatif.

"Kalau mau kreatif dan inovatif, harus keluar dari rutinitas agar perspektifnya berubah. Kalau terpaku rutinitas, maka sulit untuk kreatif dan berkembang, " katanya.

Kelebihan pendidikan pesantren

Ia berharap mahasiswa Unja mampu melihat perkembangan jaman ke depan dengan menyesuaikan diri dan tidak bergantung kepada institusi.  

Sementara itu, kelebihan pendidikan pesantren yakni karakter, akhlak dan adab,  yang merupakan pondasi utama sebagai pribadi.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com