Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Venezuela Perintahkan Perbankan Mengadopsi "Cryptocurrency"

Kompas.com - 29/08/2018, 06:34 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

CARACAS, KOMPAS.com - Presiden Venezuela Nicolas Maduro memerintahkan bank-bank untuk mengadopsi mata uang digital (cryptocurrency) petro sebagai unit rekening, pada Senin (27/8/2018), lantaran negara tersebut tengah berjuang menghadapi krisis politik dan ekonomi yang cukup parah.

Menurut regulator perbankan Sudeban, bank publik maupun swasta saat ini harus memberikan semua informasi keuangan dalam mata uang bolivars dan petros.

Langkah ini merupakan bagian dari usaha Maduro untuk menghindari resesi dan inflasi dalam lima tahun belakangan, yang diperkirakan oleh Dana Moneter Internasional (IMF) akan mencapai satu juta persen tahun ini. Bahkan, lebih dari dua juta orang telah melarikan diri dari negara itu setelah krisis.

Venezuela juga telah secara drastis mendevaluasi mata uang bolivar. Pemerintah pun merilis uang kertas "sovereign bolivars" atau bolivar berdaulat baru dengan mengurangi lima nol dari uang lamanya.

Selain itu, pemerintah juga menyusun rencana ekonomi yang mencakup peningkatan upah minimum sebesar 3.400 persen, sekaligus peningkatan bahan bakar minyak, yang selama bertahun-tahun telah menjadi yang termurah di dunia.

Presiden Nicolas Maduro, yang kembali terpilih untuk masa jabatan enam tahun berikutnya pada pemilihan umum di bulan Mei lalu, telah ditolak oleh berbagai komunitas internasional dan dituduh sebagai penipu.

Maduro telah menetapkan mata uang negara mereka menjadi petro, yang juga merupakan cryptocurrency dengan nilai yang disesuaikan dengan harga minyak Venezuela per barrel (sekitar 60 dollar AS). Namun, mata uang digital tersebut juga kurang sukses lantaran didiskreditkan oleh komunitas global.

Pajak pertambahan nilai (PPN) Venezuela pun juga meningkat dari 12 persen menjadi 16 persen.

Secara terpisah, Maduro juga meluncurkan penawaran obligasi yang didukung oleh emas batangan kecil. Maduo mengatakan, pihaknya akan meengenalkan penghematan kepada masyarakat Venezuela, yang memandang mata uang mereka telah menguap akibat hiperinflasi.

"Tidak ada yang bisa mengatakan emas akan kehilangan nilainya," ujar Maduro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com