Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jasa Pengataran Online Pangkas Biaya Produksi UKMKM hingga 30,3 Persen

Kompas.com - 29/08/2018, 19:41 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil riset yang dilakukan Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) mengungkapkan, pemilik Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dapat menghemat biaya produksi hingga 30,3 persen dengan memanfaatkan jasa pengantaran online.

Kepala LD FEB UI Turro Wongkaren mengatakan, pelaku UMKM yang memanfaat jasa pengantaran online ini bisa meraih akses pasar yang lebih luas.

"Karena adanya layanan Go-Food atau Go-Send, UMKM bisa go online. UMKM ini bisa punya akses pasar yang lebih luas," ujar Turro dalam acara Forum Katadata, Rabu (29/8/2018).

Pelaku UMKM kuliner saat ini dituntut untuk semakin mudah dan cepat memberikan layanannya kepada konsumen. Layanan antar menjadi salah satu instrumen utama untuk menjangkau konsumen agar lebih tertarik. Namun, sekitar 76 persen UMKM kuliner tidak memiliki layan antar sebelum bergabung dengan aplikasi on demand asal Indonesia ini.

Baca juga: UMKM Kuliner Tumbuh Subur Berkat Jasa Pengantaran Online

Lebih jauh lagi, di antara UMKM yang memiliki layan antar, sekitar 30 persen menggunakan karyawan yang merangkap sebagai layan antar. Namun, jika UMKM bisa memanfaatkan jasa pengantaran online, pelaku dapat mengurangi penggunaan karyawan untuk melakukan layan antar tersebut sehingga dapat menghemat biaya produksi.

Hal ini berkaitan dengan jasa pengantaran online yang dapat membantu terjadinya efisiensi dan produktivitas UMKM. Karyawan yang sebelumnya melakukan layan antar dapat dialihkan untuk pelayanan di outlet atau meningkatkan produksi.

Hasil riset ini juga menyebutkan bahwa pemilik UMKM menjadi tidak perlu investasi untuk pengadaan armada layanan antar untuk pelanggannya. Dengan memanfaatkan layanan on demand secara online, UMKM bisa terbantu agar biayanya tidak membengkak.

Riset yang dilakukan LD FEB UI melibatkan lebih dari 7.500 responden, termasuk diantaranya 3.465 konsumen dan 806 mitra UMKM yang tergabung dalam platform Go-Jek.

Responden tersebut merupakan mitra UMKM dan konsumen yang aktif, sampel mewakili populasi mitra pengemudi, mitra UMKM, dan konsumen di 9 wilayah yaitu Bandung, Bali, Balikpapan, Jabodetabek, DI Yogyakarta, Makassar, Medan, Palembang dan Surabaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Whats New
Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Whats New
Kopi Tuku Buka Kedai 'Pop-up' Pertamanya di Korsel

Kopi Tuku Buka Kedai "Pop-up" Pertamanya di Korsel

Whats New
PT GNI Gelar Penyuluhan Kesehatan Guna Perbaiki Kualitas Hidup Masyarakat Morowali Utara

PT GNI Gelar Penyuluhan Kesehatan Guna Perbaiki Kualitas Hidup Masyarakat Morowali Utara

Whats New
Dollar AS Menguat, Perusahaan Berorientasi Ekspor Merasa Diuntungkan

Dollar AS Menguat, Perusahaan Berorientasi Ekspor Merasa Diuntungkan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com