Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadin Namibia Berharap Investor Indonesia Berinvestasi di Negaranya

Kompas.com - 29/08/2018, 22:17 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani menyebutkan, Kadin Namibia berharap ada investor yang mulai berinvestasi di Namibia.

Namun, hal tersebut masih belum bisa terlaksana dalam waktu dekat mengingat akses langsung dari Indonesia menuju ke Namibia saat ini belum tersedia.

"Ini mereka bilang secara konektivitas belum ada direct flight ke mereka. Itu yang mereka sampaikan," ucap Rosan pasca pertemuan dengan Kadin Namibia di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu (29/8/2018).

Padahal kata Roslan, Kadin Namibia menyampaikan banyak hal terkait investasi yang dibutuhkan di negara Afrika bagian selatan tersebut.

Baca juga: Indonesia ke Afrika, dari Pesawat Terbang sampai Indomie...

"Mereka sampaikan bahwa kebutuhan perumahan di sana sangat banyak, jadi ada kemungkinan investasi di housing. Namun, memang negara baru meredeka 28 tahun yang lalu ini pertumbuhan masih sangat tinggi dan satu lagi masalah tourism. Tourism ini mereka seperti negara Afrika lainnya," ucap Rosan.

Berkaitan dengan hal tersebut, berdasarkan data yang diberikan Kadin Namibia, belum ada satu investor asal Indonesia yang berinvestasi di Namibia.

Kendati begitu, perdagangan antara Indonesia dan Namibia sudah terjalin. Hal itu pun sejalan dengan program pemerintah untuk selalu membuka pasar baru untik meningkatkan perdagangan.

"Sebenarnya Namibia dengan kita trade tahun lalu 3,2 juta dollar AS, tahun sebelumnya 4 juta dollar dengan ekspor utama mereka zinc (seng). Sementara kita ekspor ke mereka itu kebanyakan furnitur seperti tempat tidur dan sebagainya. Ini masih kecil dan segala macam potensi harus digarap," kata Rosan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com