Harga Daging Ayam Naik, KFC "Sesuaikan" Harga

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Fast Food Indonesia Tbk (Perseroan) sebagai pemegang hak waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC) sangat terdampak dengan kenaikan harga ayam beberapa waktu lalu ini.

Diketahui, kenaikan harga daging ayam dan telur mendominasi inflasi Juli 2018. Oleh karena itu, KFC juga menaikkan harga beberapa menunya.

"Pada Mei dan Agustus awal kita melakukan penyesuaian harga, hanya naik tiga persen. Itupun tidak semua item," ujar Direktur PT Fast Food Indonesia Tbk Justinus Dalimin Juwono di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (29/8/2018).

Justinus mengatakan, hanya menu ayam yang harganya naik. Mesksi sempat mempertahankan harga di tengah gejolak pasar, namun KFC memandang hal ini dapat mempengaruhi laba usaha mereka. Meski begitu, ia memastikan Agustus ini adalah terakhir kalinya KFC menaikkan harga untuk taun 2018.

"Sampai akhir tahun kita pastikan tidak ada lagi kenaikan harga," kata Justinus.

Tahun lalu, pertumbuhan laba usaha KFC melambat, dari 4,47 persen menjadi 2,92 persen karena perseroan ingin menjaga pertumbuhan transaksi.  

"Kami fokus pada pertumbuhan transaksi karena kenaikan harga akan mempengaruhi pertumbuhan transaksi," kata Justinus.

Pada semester pertama 2018, KFC memulihkan pendapatan dan laba bersihnya. Hingga Juni 2018, perseroan meraih pendapatan Rp 2,97 triliun, tumbuh 13,87 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Sementara laba usaha yang diperoleh semester I 2018 sebesar Rp 129,5 miliar, tumbuh 4,37 persen dari tahun sebelumnya.