Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Home Credit Targetkan Pembiayaan Rp 10 Triliun Sepanjang 2018

Kompas.com - 30/08/2018, 15:13 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Perusahaan pembiayaan Home Credit menargetkan penyaluran sebesar Rp 10 triliun sepanjang 2018.

Chief External Affairs PT Home Credit Indonesia Andy Nahil Gultom mengatakan target ini hampir dua kali lipat pencapaian tahun sebelumnya.

"Kita tahun lalu membukukan nilai total pembiayaan di Rp 5,3 triliun. Tahun lalu selama setahun penuh. Di tahun ini kita punya target Rp 10 triliun pembiayaan," ujar Andy ditemui di Denpasar, Bali, Kamis (30/8/2018).

Menurut Andy, penyaluran kredit Rp 5,3 triliun sudah tercapai di pekan keempat Agustus 2018 ini. Target yang signifikan tersebut, kata Andy, didorong pesatnya pertumbuhan bisnis Home Credit sejak berdiri di Indonesia tahun 2013 lalu.

"Jadi bisa dibayangkan Home Credit meningkat hampir 100 persen. Di tahun 2016 kita (menyalurkan kredit) Rp 1,7 triliun, naik ke Rp 5,2 triliun, terus sekarang ditargetkan di Rp 10 triliun," kata Andy.

Andy optimis target Rp 10 triliun itu bakal tercapai di tengah masifnya kemunculan financial technology (fintech) atau tekfin (teknologi finansial) di Indonesia. Home Credit sendiri juga punya aplikasi ponsel sejak tahun lalu yang kini telah diunduh 2 juta pengguna.

"Pengaruh tumbuhnya fintech di Indonesia tentunya ada. Tapi pengaruhnya kita lihat dari sisi bagaimana kita memberikan kita berlomba-lomba memberikan kualitas yang paling baik kepada konsumen," ungkap Andy.

Menurut Andy, keunggulan yang ditawarkan Home Credit antara lain kecepatan pengajuan kredit, variasi pelayanan yang ditawarkan, dan kemudahan mengakses terhadap berbagai channel.

Dari sisi kualitas kredit, Andy juga memastikan angka kredit bermasalah selalu di bawah 0,4 persen pada Juni 2018 dari 2,7 juta pelanggan Home Credit.

"Angka yang macet per bulan enggak jauh dari range 0,3 sampai 0,5 persen. Jauh di bawah ketetapan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) yaitu 5 persen," kata Andy.

Home Credit Indonesia merupakan perusahaan pembiayaan multiguna yang menyediakan pembiayaan di toko (pembiayaan non-tunai langsung di tempat) untuk konsumen yang ingin membeli produk-produk seperti alat rumah tangga, alat-alat elektronik, ponsel, dan furnitur.

Home Credit berdiri pada tahun 2013 dan saat ini telah melayani lebih dari 2,3 juta pelanggan, memiliki lebih dari 15,800 titik penjualan dan memperkerjakan lebih dari 12.000 karyawan. Mitra Home Credit antara lain Erafone, Electronic Solution, Home Solution, Informa, Electronic City, IKEA, Oke Shop, Global Teleshop, Hypermart, Trans Hello, Lotte Mart, ACE Hardware, Gramedia, Air Asia, dan Citilink.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com