Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BTPN Syariah Kembangkan Inklusi Keuangan Melalui Nasabah Perempuan

Kompas.com - 30/08/2018, 15:24 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah (Tbk) (BTPN Syariah) berupaya meningkatkan komitmen dalam mengembangkan keuangan inklusif melalui pemberdayaan nasabah perempuan di segmen prasejahtera produktif.

Wakil Direktur Utama BPTN Syariah Mulia Salim menjelaskan, pemberdayaan nasabah perempuan dilakukan lantaran perempuan dianggap memiliki andil besar dalam perekonomian keluarga. Sehingga nantinya, dapat membantu dalam menggerakkan perekonomian di Indonesia.

"Kami percaya, jika perempuan memiliki semangat berusaha, maka ekonomi keluarga akan tumbuh, sehingga memiliki kesempatan untuk menjadi lebih sejahtera," ujar dia melalui keterangan pers yang diberikan kepada Kompas.com, Kamis (30/8/2018).

BTPN pun memberikan program pendampingan, seperti pengelolaan keuangan sederhana, agar memberikan kesempatan kepada nasabah untuk membuka akses keuangan, juga untuk meningkatkan kapasitas nasabah.

Baca juga: September 2018, BTPN akan Naikkan Suku Bunga Kredit

Sehingga diharapkan, kemampuan pengelolaan usaha nasabah BTPN akan meningkat, dan berdampak pula pada peningkatan kesejahteraan mereka.

"BTPN Syariah memberikan pendampingan secara berkelanjutan bahkan sejak calon nasabah belum mendapatkan pembiayaan. Calon nasabah kami edukasi agar mereka memiliki keberanian untuk berusaha, disiplin, mau bekerja keras dan solidaritas terhadap sesama. Intinya, mereka memahami bahwa kunci kesuksesan ada di diri mereka," lanjut Mulia.

Sebagai informasi, pada semester I 2018, aset BTPN Syariah meningkat 32,5 persen menjadi 10,73 triliun. Peningkatan aset ini salah satunya didukung oleh IPO yang dilakukan pada awal Mei lalu. Selain itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tumbuh sebesar 17,8 persen menjadi 7,02 triliun. Penyaluran pemiayaan pun tumbuh sebesar 19,1 persen menjadi 6,87 triliun.

Selain mengembangkan bisnis dan melakukan pendampingan, BTPN Syariah juga mengukur pergerakan kesejahteraan nasabahnya melalui Poverty Probability Index (PPI) untuk mengidentifikasi masyarakat yang tergolong pra sejahtera.

"Kami menggunakan PPI untuk memastikan bahwa nasabah yang kami layani merasakan dampak sosial yang nyata setelah berinteraksi dengan kami. Dengan mengukur hal-hal sederhana seperti perubahan pengunaan bahan bakar kayu atau arang, hingga pendidikan anak. Dari hasil penguruan tersebut, terlihat terjadi peningkatan kualitas kehidupan mereka dari tahun ke tahun," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com