Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Delegasi Indonesia ikuti Program “One School One Country” ASC 2018

Kompas.com - 30/08/2018, 17:31 WIB
Kurniasih Budi

Penulis

BANGKOK, KOMPAS.com - Delegasi Republik Indonesia mengikuti program One School One Country (OSOC) yang merupakan bagian dari ASEAN Skill Competition (ASC) Bangkok 2018.

Dalam program ini, 10 sekolah menengah di sekitar Bangkok akan dipasangkan dengan berbagai negara untuk menyambut semua pesaing dari ASEAN.

“Pada kesempatan kali ini, Delegasi Indonesia berkesempatan untuk melihat lebih dekat Suankularb Wittayalai Nonthaburi School. Siswa sekolah ini nantinya akan mendukung tim Indonesia yang berlaga di ASC 2018,” kata Direktur Standardisasi Kompetensi dan Pelatihan Kerja Kementerian Ketenagakerjaan Sukiyo dalam keterangan tertulisnya, Kamis (30/8/2018).

Baca juga: Ratusan Tenaga Kerja Muda ASEAN Siap Adu Keahlian di Thailand

Menurut Sukiyo, program OSOC ini dimaksudkan untuk mendorong interaksi antara peserta kompetisi dengan siswa dari sekolah lokal untuk mempromosikan Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Kejuruan (TVET) serta pertukaran budaya.

“Pengalaman tersebut bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada siswa lokal untuk secara bersamaan belajar tentang berbagai negara dan pilihan untuk karir terampil profesional di sektor komersial dan industri,” jelas Sukiyo.

Sedangkan Isnaini Wulandari, peserta ASC 2018 Indonesia pada kejuruan Fashion Technology dari SMKN 4 Surakarta, yang turut mengikuti OSOC mengaku sangat senang dan antusias.

“Seru, baru pertama ini pergi ke Thailand, enggak nyangka sambutannya meriah sekali. Sempat tadi berkenalan dan ngobrol dengan Katonya, siswi sini, baik anaknya,” ujar Isnaini.

Delegasi Republik Indonesia mengikuti program One School One Country (OSOC) yang merupakan bagian dari ASEAN Skill Competition (ASC) Bangkok 2018.Dok. Humas Kemenaker Delegasi Republik Indonesia mengikuti program One School One Country (OSOC) yang merupakan bagian dari ASEAN Skill Competition (ASC) Bangkok 2018.

Lebih lanjut Isnaini bercerita, dirinya mencoba makanan khas Thailand, Khanom-Krok, yang terbuat dari kelapa, susu, terigu, dan gula.

“Rasanya mirip serabi, tapi lebih lembut, enak. Manis dan gurih. Biasanya disajikan sebagai makan pencuci mulut, tadi sempat dengar penjelasannya dari yang masak,” jelas Isnaini.

Lain lagi dengan Maulidina Anggi Dwi Purwanti, peserta ASC 2018 di kejuruan Beauty Therapy. Anggi yang berasal dari Provinsi Jawa Tengah mengaku sangat takjub dengan pertunjukan yang disajikan pihak sekolah.

“Sejak turun bis kita dijemput dengan rombongan marching band serta tarian tradisional. Saya terkesima waktu paduan suara menyanyikan Nugkinhang, lagu daerah Thailand, merinding rasanya,” ujar Anggi.

Delegasi Republik Indonesia mengikuti program One School One Country (OSOC) yang merupakan bagian dari ASEAN Skill Competition (ASC) Bangkok 2018.Dok. Humas Kemenaker Delegasi Republik Indonesia mengikuti program One School One Country (OSOC) yang merupakan bagian dari ASEAN Skill Competition (ASC) Bangkok 2018.

Suankularb Wittayalai Nonthaburi School adalah sekolah menengah untuk kelas 7 hingga 12 di Thailand, di bawah manajemen Dr. Prayom Junnoi yang terletak di Distrik Pakkret, Provinsi Nonthaburi.

Suankularb Wittayalai Nonthaburi School merupakan sekolah yang dikelola pemerintah Thailand, memiliki lebih dari 4.300 siswa dan lebih dari 300 guru dan staf.

Sekolah ini memiliki lahan sekitar 10 hektar di Provinsi Nonthaburi yang berada di sebelah utara Bangkok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com