Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Home Credit Pastikan Tak Salahgunakan Data Pelanggan

Kompas.com - 30/08/2018, 20:55 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Chief External Affairs PT Home Credit Indonesia Andy Nahil Gultom optimis perusahaan pembiayaan multiguna yang dipimpinnya bakal tetap laris di tengah masifnya kemunculan financial technology (fintech) atau tekfin (teknologi finansial) di Indonesia.

Andy menyatakan, Home Credit dan aplikasi ponselnya dipastikan menjaga data pelanggan dengan baik.

"Kami selalu patuh kepada aturan yang berlaku ya. Kami bisa tegaskan bahwa kami menjaga data konsumen atau data bahkan yang orang apply terus tidak di-approve pun kami jaga kerahasiaan konsumen tersebut," kata Andy ditemui di konferensi pers Festival "Indonesia Bi5a!" Jelajah Indonesia Bersama Citilink di Denpasar, Bali, Kamis (30/8/2018).

Andy menyebut sejak berdiri pada 2013, ada 2,7 juta pelanggan yang dilayani Home Credit. Hanya 0,3 sampai 0,5 persen yang kreditnya macet tiap bulannya.

Terhadap kredit macet itu, Andy mengaku pihaknya menagih sesuai standar operasional dan dilaporkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Kami lakukan penagihan dari desk collection, ada yang datang. Atau juga kami me-remind lewat SMS. Karena banyak nasabah ini lupa, sering," ujar dia.

Kepada masyarakat yang tertarik meminjam uang atau mengkredit barang, Andy mengingatkan agar mengedukasi diri soal kredit dan fintech. Pastikan mengambil kredit sesuai kemampuan. Pelanggan juga disarankan memahami bunga, cicilan, penalti, syarat dan kondisi sebelum mengajukan pinjaman.

"Jadi begitu udah ngambil, penting nasabah tahu haknya udah dapat barang, kewajibannya untuk bayar tepat waktu," kata Andy.

Diberitakan sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan mencatat ada 227 entitas pinjam meminjam uang berbasis teknologi (fintech peer-to-peer lending) yang tidak resmi di Indonesia. Hingga Juni 2018, baru 64 yang terdaftar. Beberapa fintech dikeluhkan karena cara penagihan yang tak mengenakkan dengan menyalahgunakan data pelanggan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com