Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur BI: B20 Diterapkan, Defisit Transaksi Berjalan Turun Jadi 2,5 Persen

Kompas.com - 31/08/2018, 16:06 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia memprediksi, defisit transaksi berjalan (current account deficit/cad) akan turun menjadi 2,5 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir tahun. Sementara pada kuartal II tahun 2018, neraca berjalan telah defisit sebesar 3 persen terhadap PDB atau sebesar 8 miliar dollar AS.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, turunnya CAD di akhir tahun utamanya disebabkan pergantian penggunaan bahan bakar solar dengan biodiesel (B20) yang akan berlaku efektif pada 1 September 2018 ini. Sebab, dengan penggunaan B20, pemerintah dapat mengurangi impor minyak mentah (crude oil) hingga 2,2 miliar dollar AS.

Selain itu juga peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) diharapkan juga dapat menjadi salah satu jurus untuk mengurangi defisit neraca berjalan.

"Tentu kita perhitungkan. Kita akan perhitungkan 2,2 miliar dollar AS akan turun (jumlah impor). Juga penggunaan TKD dan kenaikan pariwisata, sehingga untuk tahun ini CAD bisa mengarah ke 2,5 persen dari PDB," ujar dia kepada awak media di Jakarta, Jumat (31/8/2018).

Baca juga: Jonan Ancam Kenakan Sanksi bagi Badan Usaha yang Tak Patuhi Aturan B20

Angka tersebut diyakini akan terus turun hingga beberapa tahun ke depan lantaran pemerintah akan terus menerapkan bauran kebijaka yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan devisa dalam waktu dekat.

Penerapan B20 pun diyakini tidak hanya bisa mengurangi impor, tetapi sekaligus meningkatkan ekspor sebesar 4 hingga 5 miliar dollar AS. Sehingga secara keseluruhan, pendapatan devisa Indonesia bisa meningkat 9 hingga 10 miliar dollar AS.

"Itu belum dari pariwisata. Di Bali ada perluasan apron, juga ada New Yogyakarta International Airport, semua itu kebijakan jangka pendek," ujar Perry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com