JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 15.000 ton beras digelontorkan oleh Perum Bulog dalam operasi pasar cadangan beras pemerintah (OP-CPB). Hal itu dilakukan guna menstabilkan harga beras yang terpantau naik.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyatakan ada dua harga beras yang ditetapkan dalam OP-CBP tersebut.
Harga pertama ditetapkan jika masyarakat membeli langsung di gudang Bulog dan harga kedua untuk beras yang sudah disalurkan Bulog ke pasar-pasar.
"Kalau masyarakat butuh langsung beli beras medium langsung di gudang Bulog per kilogram Rp 8.100. Kalau yang sudah diedarkan paling tinggi Rp 8.750 per kilogram," ujar Buwas di Gudang Bulog Divre DKI Jakarta dan Banten, Selasa (4/9/2018).
Baca juga: Buwas: Bulog Sering Kalah Hadapi Gugatan dari Mafia Tanah
Dia mengatakan, harga beras di dalam gudang Bulog tidak pernah naik meskipun harga di pasaran naik.
Kemudian, mantan Kepala BNN itu juga menegaskan harga beras medium di pasar juga tak akan lebih tinggi dari harga eceran tertinggi yang sudah ditetapkan (HET).
"Saya tegaskan ini enggak ada yang dijual di atas HET. Sekali lagi kita berharap masyarakat memahami keberadaan Bulog yang ada di semua provinsi dan kabupaten," ucanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.