Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Logistik Harus Hadapi Tantangan Ini dalam Revolusi Industri 4.0

Kompas.com - 05/09/2018, 15:24 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis logistik menjadi salah satu sektor yang bakal terpapar Revolusi Industri 4.0. Oleh sebab itu, semua pihak terkait diharapkan mampu menghadapi tantangan yang ada di dalamnya.

Kepala Komite Tetap Kamar Dagang dan Industri (Kadin) bidang Logistik, Supply Chain, dan SDM Nofrisel mengatakan, ada sejumlah tantangan utama dalam Revolusi Industri 4.0 yang harus bisa diatasi pelaku bisnis logistik.

"Banyak tantangannya, tetapi yang perlu dipahami adalah semuanya itu menuju otomatisasi, menggunakan teknologi artificial intelligence (AI), dan internet of things (IoT) yang kemudian memberikan pengaruh ke industri dan berpengaruh juga ke logistik serta supply chain," jelas Nofrisel di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (5/9/2018).

Nofrisel menyebutkan, beberapa aktivitas bisnis logistik saat ini seperti pergudangan, transportasi, pelayaran, dan pelabuhan sudah sadar terhadap penggunaan IoT tersebut.

Baca juga: Angkutan Logistik Tak Boleh Kelebihan Muatan Sejak Awal Agustus

Hal itu kemudian berimbas pada banyak perusahaan logistik yang tak punya aset apapun justru menjadi pemain penting dalam bisnis logistik.

"Itu semua terjadi karena pemanfaatan teknologi kekinian. Rata-rata semua aktivitas logistik sudah dikoneksikan dengan semua hal yang berbasis teknologi," imbuh dia.

Segala tantangan yang mesti dihadapi pelaku bisnis logistik tersebut diharapkan Nofrisel bisa semakin meningkatkan daya saing di antara para pelaku bisnis logistik.

Namun demikian, tak menutup kemungkinan juga industri logistik bakal terkena disrupsi imbas dari Revolusi Industri 4.0.

Hal itu bakal terjadi jika para pelaku bisnis logistik tak memiliki pengetahuan memadai guna menghadapi Revolusi Industri 4.0.

Oleh karenanya, kata Nofrisel, Kadin Indonesia bersiap menyelenggarakan Indonesia Transport, Supply Chain, and Logistics (ITSCL) 2018 pada 12 hingga 14 September mendatang.

"Dalam penyelenggaraan ITSCL 2018, para pemerhati dan pelaku sektor transportasi logistik dan supply chain dapat mengetahui lebih banyak informasi tentang penerapan teknologi terkini serta arah kebijakan nasional di bidang transportasi, logistik, dan supply chain," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com