Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Darmin Akui Sulit Stabilkan Defisit Transaksi Berjalan

Kompas.com - 06/09/2018, 08:28 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengakui bahwa menstabilkan defisit transaksi berjalan merupakan pekerjaan yang sulit.

Hal tersebut ditambah dengan minimnya investasi langsung yang bisa dilakukan di dalam negeri.

"Sesungguhnya persoalan yang kita hadapi sekarang ini bukan hanya karena impornya pulih dan bergerak lebih cepat dibandingkan ekspor. Namun, kelemahan lain di situasi sekarang sangat sulit mengundang investasi langsung ataupun portofolio," ujar Darmin dalam konferensi pers di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (5/9/2018).

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, jumlah investasi langsung pada kuartal I 2018 adalah sebesar 2,9 persen, sedangkan pada kuartal II 2018 menurun hanya menjadi 2,5 persen.

Baca juga: Rupiah Melemah, Darmin Minta Semua Pihak Tunggu Hasil Upaya Pemerintah

Sementara itu, untuk investasi portofolio pada kuartal I 2018 hanya -1,2 persen yang kemudian naik sedikit pada kuartal II 2018 menjadi 0,1 persen.

"Di neraca pembayaran itu ada transaksi berjalan dan bisa diimbangi oleh neraca moneter atau neraca keuangan plus neraca modal. Kalau ini bisa defisit ditutup oleh surplus lain jadi tidak masalah," kata Darmin.

Berkaitan dengan hal itu, data Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa defisit transaksi berjalan pada kuartal II 2018 mencapai 8 miliar dollar AS.

Angka itu lebih tinggi bila dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu yang hanya sebesar 1,96 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Angka tersebut juga lebih besar dibandingkan dengan kuartal I 2018 yang hanya sebesar 2,2 persen dari PDB atau 5,5 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com