Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Untung Gempa Lombok Tidak Dijadikan Bencana Nasional

Kompas.com - 06/09/2018, 12:58 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mendapat informasi dari timnya bahwa turis sudah mulai berdatangan ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Proses rehabilitasi dampak dari gempa di Lombok pun terus berjalan, sehingga pemulihan kawasan Lombok termasuk destinasi pariwisatanya juga akan berlangsung lebih cepat. 

"Makanya saya bilang, jangan nyinyir. Bilang suruh bencana nasional. Tim saya baru balik bilang, untung enggak dibikin bencana nasional," kata Luhut usai rapat di Kementerian Keuangan, Kamis (6/9/2018).

Luhut menjelaskan, jika pemerintah menetapkan status gempa di Lombok sebagai bencana nasional, negara-negara lain akan mengeluarkan travel warning bagi warga negaranya yang ingin ke Indonesia. Bila itu terjadi, sektor pariwisata juga perhelatan Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia di Bali bulan Oktober mendatang akan terdampak.

"Kalau travel warning, pasti insurance enggak mau cover. Sekarang, (turis) sudah pada mulai datang. Makanya kami bikin kegiatan-kegiatan yang menarik turis lagi ke sana," tutur Luhut.

Keyakinan pemerintah untuk tetap menyelenggarakan Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia di Bali didasarkan salah satunya dari kajian Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Meski Bali berpotensi terkena dampak jika terjadi gempa lagi di Lombok, ada dasar yang menjamin kawasan tempat acara tersebut diadakan di Bali tetap aman.

"Dari BMKG, dijelaskan struktur lempeng itu bagaimana. Ternyata itu berhenti di ujungnya Lombok, jadi tidak akan ke Bali. Itu yang bikin IMF-World Bank very comfortable," ujar Luhut.

Indonesia sebagai tuan rumah Pertemuan Tahunan telah merampungkan 91 persen persiapan acara tersebut. Sisa 9 persen persiapan lagi berasal dari tim teknis IMF yang akan datang pekan depan untuk instalasi sistem teknologi informasi di sana, sehingga ditargetkan akhir September persiapan sudah rampung 100 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com