Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kwik Kian Gie: Sejak 1945 Rupiah Terus Merosot

Kompas.com - 07/09/2018, 07:00 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri Kwik Kian Gie mengaku tak kaget perihal nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang terus merosot.

Menurut dia, sejak Indonesia berdiri, rupiah tak pernah menang melawan dollar AS.

"Menurut pendapat saya tidak hal-hal istimewa yang terjadi. Jadi yang terjadi adalah percepatan atau tidak oleh karena sejak republik ini berdiri, rupiah itu tidak pernah tidak merosot," ujar Kwik dalam acara Rosi yang tayang di KompasTV, Kamis (6/9/2018) malam.

Bahkan, Kwik mengaku sudah memprediksi nilai tukar rupiah akan menyentuh level Rp 15.000 per dollar AS.

"Jauh sebelum ini saya sudah mengatakan bahwa akan terjadi Rp 15.000 (per dollar AS), sekarang saya katakan akan terus merosot. Saya berpendapat begitu karena sejak 1945 (rupiah) itu terus merosot, malah mengalami pengguntingan," ucap dia.

Kwik membandingkan kondisi pelemahan rupiah dengan negara-negara di Asia Tenggara lainnya. Menurut dia, depresiasi rupiah lebih parah ketimbang negara lainnya.

"Thailand 21 bath menjadi 32. Mengalami depresiasi 52 persen. Filipina dari 6 peso menjadi 52 peso, mengalami depresiasi 760 persen. Indonesia dari Rp 362 menjadi Rp 15.000 depresiasinya 4.044 persen. Jadi itu terus menerus merosot," kata Kwik.

Menurut Kwik, nilai tukar rupiah akan terus kalah dengan dollar AS selama impor Indonesia lebih banyak dibanding ekspornya.

"Republik kita tidak pernah mampu sejak lahir sampai hari ini untuk menciptakan devisa dengan cara melakukan ekspor dengan perolehan ekspor dalam valuta asing yang lebih besar dari pada impornya. Impornya selalu lebih besar dari ekspornya," tuturnya.

Kendati begitu, Kwik meyakini kondisi ekonomi Indonesia saat ini tak akan sama dengan krisis moneter pada 1998 lalu.

"Saya mengemukakan ini untuk menjawab pertanyaan apakah akan terjadi krisis seperti 1998. Menurut saya tidak," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com