Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Beli Pesawat CN295 dari PTDI Senilai 45 Juta Dollar AS

Kompas.com - 07/09/2018, 10:41 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com — Baharkam Polri membeli satu unit pesawat CN295 dari PT Dirgantara Indonesia (Persero). Penyerahan unit pesawat tersebut dilakukan di Mako Direktorat Polisi Udara, Baharkam Polri, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Jumat (7/9/2018).

"Penyerahan pesawat CN295 ini dilakukan empat bulan lebih awal dengan status Ahead of Time dari target delivery yang tertulis pada kontrak, yaitu Januari 2019. Sementara satu unit helikopter BELL 412EP penyerahan sesuai kontrak pada September 2019, tetapi PT DI berkomitmen untuk dapat menyerahkan helikopter tersebut pada tahun ini," kata Direktur Utama PT DI Elfien Goentoro.

Elfien menambahkan, pesawat CN295 memiliki lima konfigurasi, yakni VIP, Passenger, Troops, Paratroops, dan Medical Evacuation. Konfigurasi ini telah disiapkan PTDI dan diserahkan bersamaan dengan penyerahan pesawat.

Kapasitas untuk konfigurasi passenger adalah 50 orang, konfigurasi troops kapasitas adalah 70 orang, konfigurasi fully equipped paratroops kapasitasnya adalah 45 orang. Sementara konfigurasi medical evacuation mampu membawa 24 stretchers.

Diserahkannya pesawat CN295 ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja Kepolisian Udara Republik Indonesia dalam setiap pelaksanaan operasi kepolisian udara. Pesawat CN295 Polud ini merupakan pesawat ke-10 yang diproduksi PTDI. Sembilan unit pesawat CN295 sebelumnya sudah diserahkan dan dioperasikan oleh TNI AU.

"Penggunaan hasil produksi bangsa sendiri, di samping merupakan kebanggaan nasional yang harus dipupuk dan ditingkatkan, adalah juga merupakan upaya jangka panjang bagi bangsa Indonesia untuk secara bertahap mengurangi ketergantungan dari pihak luar negeri, terutama dalam memenuhi kebutuhan alat peralatan pertahanan dan alat peralatan lainnya yang dibutuhkan oleh jajaran Kepolisian Negara Republik Indonesia," ujar Elfien.

Sementara itu, Kabarhakam Polri Komjen Mochgiyarto menambahkan, pembelian pesawat ini menggunakan skema kredit swasta asing (KSA). Menurut dia, Polri tak bisa hanya mengandalkan APBN untuk membeli pesawat.

"Ini dari KSA, bukan dari APBN. KSA prosesnya sejak 2011 lalu. Kalau menggunakan APBN kita enggak mampu beli," ujar Moechgiyarto.

Direktur Niaga PT DI Irzal Rinaldi menuturkan, pesawat CN295 yang dibeli Polri seharga 45 juta dollar AS.

"Pada 2015 itu dengan suku cadang kelengkapan harganya sekitar 45 juta dollar AS untuk yang CN295," kata Irzal.

Kontrak Jual Beli satu unit Pesawat Terbang CN295 dan satu unit Helikopter Bell 412EP, Nomor KJB/02/KSA.2011/IX/2015 telah ditandatangani pada tanggal 21 September 2015, antara Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan PTDI.

Kepolisian Udara Republik Indonesia sebelumnya telah mengoperasikan pesawat terbang NC212-200, helikopter BO105, BELL 412SP, BELL 412EP.

Pesawat CN295 merupakan pengembangan dari pesawat CN235, yang badan pesawatnya (fuselage) diperpanjang 3 meter dan menggunakan mesin terbaru turboprop Pratt & Whitney PW127G yang dilengkapi enam bilah baling-baling Hamilton Standard 586-F.

Pesawat CN295 Polud ini merupakan pesawat terbang hasil kerja sama industri antara PT DI dengan Airbus Defense & Space (ADS) yang dikerjakan di kawasan produksi PT DI, Bandung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com