Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Listrik Makin Mahal, AP II Upayakan Sumber Energi dari Panel Surya

Kompas.com - 07/09/2018, 11:33 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu BUMN yang bergerak di bidang jasa kebandarudaraan, PT Angkasa Pura II (Persero), menjalin kerja sama dengan PT Bukit Asam Tbk untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Kerja sama ini digelar dalam rangka mencari sumber energi alternatif karena cost atau pengeluaran listrik dari PLN yang lebih mahal. 

"Energi alternatif dan terbarukan diperlukan untuk menopang penggunaan listrik PLN yang sangat besar. Dengan melihat dampak cost penggunaan listrik yang tinggi, maka apabila ada sumber energi listrik yang lebih murah dibanding PLN, dapat dipertimbangkan," kata Direktur Teknik dan Operasional AP II Djoko Murjatmodjo melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Jumat (7/9/2018).

Djoko memastikan, tidak menutup kemungkinan ke depan pihaknya akan menggunakan sumber listrik alternatif guna menopang efisiensi operasional bandara di masa mendatang. Adapun kerja sama dengan Bukit Asam yang baru saja dilakukan merupakan langkah awal, di mana selanjutnya akan dilanjutkan dengan Perjanjian Kerja Sama dengan aspek komersial di dalamnya.

Pencarian sumber energi alternatif di bandara sejalan dengan peraturan standar emisi dunia dalam hal pengelolaan bandar udara. Standar emisi tersebut turut mendorong setiap kegiatan operasional di bandara agar lebih ramah lingkungan.

"Kami juga menggunakan mobil listrik di sisi operasional groundhandling bandara AP II sebagia bentuk partisipasi korporasi dalam menjaga lingkungan," tutur Djoko.

AP II memilih Bandara Soekarno-Hatta sebagai pilot project untuk implementasi program ramah lingkungan yang memanfaatkan sumber energi alternatif. Beberapa hal yang telah dijalankan di antaranya penggunaan panel-panel surya untuk lampu penerangan jalan serta memakai bus listrik dalam waktu dekat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com