Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekayasa Industri Maksimalkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri

Kompas.com - 07/09/2018, 12:56 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Rekayasa Industri (Persero) menyatakan bakal memaksimalkan penggunaan komponen dalam negeri pada setiap proyeknya. Ini adalah salah satu upaya untuk memenuhi target bisnis perseroan tahun ini.

“Rekind dalam setiap pengerjaan proyeknya bertekad memaksimalkan Tingkat Kandungan Lokal Dalam Negeri (TKDN) dalam pengadaan barang dan jasanya, memprioritaskan budaya kesehatan dan keselamatan kerja dengan target zero accident, serta mengupayakan penyelesaian proyek sesuai dengan target waktu, biaya dan kualitas," kata Direktur Utama Rekayasa Industri Yanuar Budinorman dalam pernyataannya, Jumat (7/9/2018).

Yanuar menerangkan, tantangan-tantangan dalam penyelesaian proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) antara lain waktu penyelesaian yang ketat (tight schedule), lokasi proyek di area terpencil (remote area), area pembangunan yang terbatas dan berada di wilayah konservasi.

"Ini menuntut Rekind untuk terus berinovasi dalam hal manajemen proyek, serta menjaga integritas dan konsistensi untuk mencapai target-target yang telah disepakati”, jelas dia.

Yanuar menyebut, perseroan telah mampu menyelesaikan proyek lebih cepat dari target yang ditentukan seperti pada proyek Kamojang 5, PLTP Lahendong Unit 5 dan 6 juga pada PLTP Ulubelu unit 3 & 4.

Selain proyek –proyek pembangkit listrik, saat ini Rekind tengah mengerjakan beberapa proyek di bidang minyak dan gas, yakni Proyek Gas Lapangan Unitisasi Jambaran Tiung Biru (JTB) milik PT Pertamina EP Cepu, Terminal Elpiji Pulau Layang milik PT Pertamina (Persero), Pipanisasi Darat dan Laut untuk Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Soekarno-Hatta milik PT Pertamina (Persero), Infrastruktur Menara Tambat Pipa Darat & Laut serta Tanki untuk Kilang Balongan milik PT Pertamina (Persero).

Perseroan pun telah memiliki Independent Power Producer (IPP) Pembangkit Listrik Tenaga Uap 2 x 25 MW di Mamuju, Sulawesi Barat dan Investasi Pipanisasi Gas Cirebon-Semarang. Hal ini dilakukan sebagai upaya Rekind ikut serta berperan aktif dalam ketahanan energi nasional dan meningkatkan profitabilitas perusahaan.

Sebagai bentuk dukungan perusahaan terhadap perkembangan panas bumi di Indonesia dan dunia, Rekind berpartisipasi dalam pelaksanaan event panas bumi terbesar di Indonesia yakni The 6th Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) 2018 yang diselenggarakan pada tanggal 5-8 September 2018 oleh Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com