Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Rupiah Melemah, Indonesia Dinilai Masih Jauh dari Krisis

Kompas.com - 08/09/2018, 18:39 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia memasuki babak baru keekonomian dengan menguji kurs di angka RP 15.000 per dollar AS. Sejumlah pihak lantas menghubungkan hal itu dengan krisis yang dialami Indonesia pada 1998.

Praktisi pasar modal Lucky Bayu Purnomo menepis kekhawatiran sebagian orang akan ancaman krisis di Indonesia sebagaimana yang terjadi di Argentina dan Turki.

"Kalau ada pertanyaan, apakah dengan (kurs) Rp 14.800 (per dollar AS) akan terjadi krisis yang sama dengan 1998? Saya kira tidak," ujar Lucky dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (8/9/2018).

Ia mengatakan, ketahanan perekonomian Indonesia telah diuji saat masuk ke nilai tukar du level Rp14.800 per dollar. Bahkan, hingga rupiah menyentuh Rp 15.000, krisis yang ditakutkan itu pun tidak terjadi.

Baca juga: Kurs Rupiah yang Stabil, Untuk Siapa?

Pemerintah langsung bertindak dengan mengeluarkan berbagai instrumen untuk menekan rupiah hingga Rp 14.800.

"Kekhawatiran di angka Rp 14.800 itu bisa diabaikan karena kita sudah melampaui Rp 15.000," kata Lucky.

Menurut dia, mata uang rupiah pernah bertengger di angka Rp 14.800 pada 2015. Saat itu pun krisis tidak terjadi dan pemerintah bisa cepat melakukan pemulihan.

Deputi III Bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-isu Ekonomi Strategis Kantor Staf Presiden, Denni Puspa Purbasari mengatakan, Indonesia bukan pertama kalinya mengalami kondisi perekonomian yang tak pasti. Bank Indonesia pun belajar dari pengalaman bagaimana menghadapi hal tersebut. Pemerintah juga berupaya memperbaiki defist neraca perdagangan dengan menekan impor.

"Percayalah bahwa kita punya akumulasi pengetahuan dalam menangani krisis. Kita akan lebih baik dalam menangani krisis," kata Denni.
Baca juga: Menko Darmin Optimistis Nilai Tukar Rupiah Tenang dalam Waktu Dekat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com