Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan E-Commerce Global Dekati 6 Triliun Dollar AS Pada 2022

Kompas.com - 13/09/2018, 08:33 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Penemuan berbagai teknologi baru serta permintaan konsumen yang makin beragam telah melambungkan industri ritel digital saat ini.

Pergeseran pasar ini tidak hanya memengaruhi cara pembeli memilih untuk mendapatkan barang dan jasa yang mereka inginkan, tapi juga bagaimana dan di mana mereka membelanjakan uang mereka.

Penelitian dari 451 Research's Global Forified Commerce Forecast yang diluncurkan baru-baru ini menunjukkan, hal yang paling menonjol adalah tingkat kecepatan, di mana belanja konsumen bergerak ke arah e-commerce dan melalui ponsel seluler.

Menurut perkiraan, transaksi perdagangan digital global akan tumbuh rata-rata lebih dari 20 persen hingga 2022 yang mencapai nilai 5,8 triliun dollar AS.

Konsumen semakin beralih ke e-commerce dan seluler untuk melakukan pembelian yang biasanya dilakukan secara fisik. Pergeseran gaya belanja ini telah didorong sebagian besar karena banyaknya muncul market place.

Ahli memprediksi pada tahun 2022 lebih dari 17 persen penjualan business to consumer (B2C) di seluruh dunia akan terjadi secara online.

Sementara itu pertumbuhan perdagangan digital yang kuat akan terjadi di semua wilayah hingga 2022, laju pertumbuhan dan volume transaksi yang berasal dari masing-masing wilayah geografis akan lebih seragam.

Pembayaran dan pemangku kepentingan perdagangan harus sangat memperhatikan ukuran dan dominasi kawasan Asia-Pasifik.

Asia-Pasifik telah menjadi wilayah pertama di dunia yang mencapai 1 triliun dollar AS dalam penjualan perdagangan digital. Diakui, ukuran pasar perdagangan digital di Asia-Pasifik sebagian besar dipengaruhi oleh China, yang akan mencapai 1 triliun dollar AS dalam penjualan perdagangan digital sendiri tahun ini.

Raksasa e-commerce ritel online seperti Alibaba dan JD.com telah memainkan peran utama dalam mendorong pertumbuhan ini, karena telah memimpin opsi pembayaran online Alipay dan Wechat Pay.

Karena semakin banyak aktivitas pembelian yang online, peritel juga harus menyadari pertumbuhan pangsa perdagangan digital seluler.

Pada 2019, untuk pertama kalinya, jumlah transaksi m-commerce akan melebihi jumlah transaksi e-commerce secara global. Ini akan menjadikan seluler tidak hanya platform komputasi utama untuk populasi dunia, tapi juga saluran perdagangan digital teratas.

Secara bisnis harus diingat bahwa seluler akan semakin naik. Merancang pengalaman pembelian yang dapat dengan mudah diakses melalui layar ponsel atau user friendly akan menjadi sebuah keharusan untuk menjaga tingkat konversi tetap tinggi dan kepuasan konsumen.

Ke depan, semua bisnis harus bisa menyesuaikan strategi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan mereka secara digital.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com