Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Ekspor, Pusat Logistik Berikat Cakung Diperluas

Kompas.com - 13/09/2018, 13:04 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyedia jasa logistik terpadu PT Bina Sinar Amity (BSA) Logistics memperluas layanan di Pusat Logistik Berikat (PLB) Cakung, Jakarta menjadi 45.000 meter persegi. Sebelumnya, luas PLB Cakung mencapai 10.000 meter persegi.

"Perluasan ini untuk mendukung usaha ekspor terkait yang telah membangun sentral-sentral konsolidasi ekspor melalui PLB di wilayah-wilayah lain," kata Chief Commercial Officer BSA Logistics Trie Maulana dalam keterangannya, Kamis (13/9/2018).

Adapun sentral konsolidasi ekspor wilayah lain yang dimaksud meliputi Tarahan di Lampung, Tarjun di Kalimantan Selatan, Tanjung Jabung Barat di Jambi, Lubuk Gaung dan Tanjung Buton di Riau, dan Nanga Badau di Kalimantan Barat.

Dari data Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, saat ini sudah terdapat 64 PLB di 89 lokasi. Seluruh PLB meliputi otomotif, makanan dan minuman, alat berat, industri kecil dan menengah (IKM), tekstil dan lain-lain.

Beberapa keunggulan yang menjadi kunci utama pelayanan BSA Logistics antara lain Secured-Warehouse, Real-time Inventory System, Real-time Container Tracking, Integrated Logistics System, 24-hour Security System, Loading & Unloading Services, Value-Added Services (VAS) seperti Repacking, Labelling, dan lain-lain.

"Dalam perjalanannya, BSA Logistics terus memperbaiki dan memperluas layanan logistik terpadu dengan memperkenalkan konsep layanan Logistics 3600, forwarding services (air and sea), warehousing, land transportation, inland container depot, stevedoring & port management, cargo terminal operator & port concession," sebut Trie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com