Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Menguat, BI Masih Waspadai Risiko Global

Kompas.com - 14/09/2018, 14:48 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak dua minggu belakangan, rupiah terus bergerak di kisaran Rp 14.700 di kisaran Rp 14.800 per dollar AS.

Adapun pada perdagangan hari ini (14/9/2018) di pasar spot rupiah diperdagangkam pada level Rp 14.804 per dollar AS pada pukul 14.59 WIB. Sementara pada penutupan perdagangan Kamis (13/9/2018), nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sebesar Rp 14.845.

Deputi Gubernur Doddy Budi Waluyo menjelaskan, meski mengalami penguatan, namun harus tetap mewaspadai adanya risikp tekanan global. Sebab menurut dia saat ini tekanan dari global masih cukup besar.

"Kita melihat masih punya risiko tekanan dari globalnya masih cukup besar. kita lihat bahwa trade war sendiri dari sisi Amerika dan China masih memiliki stance yang sama. Retaliasi kemungkinan masih terus dilakukan," ujar dia ketika ditemui awak media setelah Sholat Jumat di Masjid BI, Jumat (14/9/2018).

Selain itu, BI juga terus mengawasi berbagai masalah di pasar negara berkembang seperti di Turki dan Argentina.

Berbagai kondisi yang terjadi di negara-negara berkembang dinilai memiliki risiko untuk menekan mata uang rupiah. BI tetap memandang positif adanya kemungkinan terus menguatnya rupiah terhadap dollar AS lantaran aliran modal sudah mulai memasuki beberapa instrumen keuangan seperti di SBI dan SBN.

"Mudah-mudahan penguatan sekarang ini stabilitasnya terus terjaga dan di dalam beberapa hari di minggu lalu sudah ada inflow di beberapa instrumen keuanga, di SBI maupun SBN artinya postif," ujar dia.

Dalam mengendalikan pergerakan rupiah, Doddy menjelaskan, BI melakukan 3 hal yaitu menaikkan suku bunga, intervensi ganda di pasar valuta asing SBN, kemudian menjaga depresiasi rupiah secara gradual agar sesuai dengan kondisi fundamentalnya.

"Jadi kalau kita masih intervensi artinya memang masih kita lihat nilai tukar sendiri, masih belum stabil dan juga masih jauh dari nilai fundamentalnya," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com