Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
DQLab
Komunitas data scientist

Komunitas praktisi dan industri dalam program belajar data science oleh DQLab (dqlab.id).

Data Ganda, "Hantu" Berbahaya dalam Bisnis

Kompas.com - 14/09/2018, 19:49 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Feris Thia

BERITA tentang adanya jutaan data pemilih yang terindikasi ganda untuk Pemilu 2019 sebagaimana dihimpun Komisi Pemilihan Umum (KPU) tengah ramai diperbincangkan.

Atas permasalahan itu, saat ini KPU sedang bekerja keras untuk membersihkan data ganda tersebut karena jelas akan berdampak saat Pemilu 2019. Pembersihan data ini seolah membuat KPU harus melakukan kerja dua kali.

Tidak hanya dihadapi oleh KPU, fenomena data ganda ini juga sebenarnya umum terjadi dan menghantui banyak perusahaan dan organisasi di seluruh dunia.

Kok bisa? Bagaimana sampai bisa terjadi data ganda?

Data ganda atau data duplikat adalah kondisi di mana data entitas yang seharusnya sama, tetapi tercatat lebih dari satu kali.

Data seperti itu bisa diakibatkan banyak hal, mulai dari rancangan sistem entri yang tidak memiliki validasi rigid hingga human error.

Data ganda dan kerugian pada bisnis

Potensi kerugian yang ditimbulkan akibat data ganda ini bisa sangat besar pada organisasi bisnis.

Untuk industri seperti distribusi, misalnya, outlet yang tercatat duplikat akan meningkatkan biaya pemasaran karena biaya insentif yang harusnya ke satu outlet saja akan tercatat ke beberapa outlet.

Selain itu, di industri perbankan yang biasanya memiliki beberapa produk dan sistem berbeda, jumlah nasabah sebenarnya tidak akan diketahui dengan pasti.

Pada saat laporan ke Otoritas Jasa Keuangan, data itu berpotensi salah dan bank bisa dikenai denda jika ada temuan data ganda. Sistem manajemen master data ini biasa disebut sebagai single CIF.

Pada beberapa kasus bisnis lain, data ganda menyebabkan kekacauan penanganan stok, analisis data yang berantakan oleh divisi Human Resource and Development, dan rekonsiliasi data finansial yang gagal.

Parahnya lagi, pada kasus ekstrem, kombinasi problem data ganda di atas bisa menyebabkan berhentinya bisnis.

Penyebab data ganda

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

Work Smart
Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com