Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Transportasi Pariwista yang Aman? Ini Saran Pengamat

Kompas.com - 17/09/2018, 13:08 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Maraknya kecelakaan yang terjadi ketika menggunakan moda transportasi bus untuk berwisata, membuat masyarakat harus berhati-hati untuk memilih angkutan pariwisata saat ini.

Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengungkapkan, setiap angkutan yang digunakan publik harus diawasi dan diatur sesuai ketentuan, jangan hanya mempertimbangkan murahnya saja.

"Setiap penyelenggara aktivitas transportasi yang melibatkan publik harus diatur. Jangan melirik murahnya tapi juga jaminan keselamatan, keamanan dan kenyamanannya," ujar Djoko kepada Kompas.com, Senin (17/9/2018).

Hal ini pun mengacu kepada imbauan dari Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah yang menyebutkan kriteria angkutan pariwisata yang layak bagi masyarakat.

Baca juga: Menhub Cabut Izin Penyelenggaran PO Bus yang Kecelakaan di Sukabumi

Dikutip dari akun Twitternya, Dishub Jateng menyebutkan 5 kriteria angkutan pariwisata yang layak ini, di antaranya mulai dari jenis kendaraan, kelengkapan surat dan izin hingga hal teknis seperti pencantuman nomor perusahaan di kendaraan pariwisata.

Berikut kelima kriteria tersebut:

1. Mobil bus, mobil bus tingkat, atau mobil penumpang umum dengan TNKB (plat nomor) warna dasar kuning dan tulisan hitam.

2. Memiliki dokumen perjalanan yang sah dan masih berlaku seperti STNK, Kartu Pengawasan, Buku Uji dan Jasa Raharja.

3. Mencantumkan nomor telepon layanan pengaduan.

4. Mencantumkan nama perusahaan atau nama merek dagang serta nomor urut kendaraan

5. Dilengkapi stiker dan tanda khusus yang bertuliskan "Pariwisata" dan adanya alat penunjang keselamatan di dalam kendaraan.

Sementara itu, Djoko pun menuturkan, masyarakat yang ingin mencari transportasi pariwisata yang aman bisa mencari tahu hal sederhana. "Masyarakat bisa menanyakan kondisi terakhir KIR-nya," ujar dosen Universitas Katolik Soegijapranata ini.

Selain itu, jumlah pengemudi atau supir yang disediakan oleh perusahaan pun mesti dipertimbangkan. Kemudian, demi keamanan bersama supir juga mesti diberi tempat istirahat yang memadai dan layak.

Lebih lanjut, Djoko pun memberi saran kepada pemerintah agar menyediakan pusat informasi bus wisata agar masyarakat semakin mudah untuk mengakses dan memilih yang nyaman dan aman.

"Harus diawali adanya Pusat Informasi Bus Wisata yang dibuat Kemenhub, sehingga publik bisa dengan mudah tahu kondisi atau pilihan bus wisata yang akan digunakan," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com