Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPR dari Gerindra Ingin Pertumbuhan Ekonomi RI 10 Persen

Kompas.com - 18/09/2018, 12:53 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

 

 JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Badan Anggaran DPR RI fraksi Gerindra, Bambang Haryo Soekartono, menilai Indonesia dengan anggaran yang besar dapat mendongkrak tingkat pertumbuhan ekonomi per tahunnya jadi 10 persen.

Bambang turut membandingkan capaian pertumbuhan ekonomi era Presiden Soeharto yang sempat menyentuh angka 12 persen.

"Saat kepemimpinan Presiden Soeharto, pertumbuhan ekonomi bisa sampai 12 persen alias dua digit. Sekarang dengan anggaran yang ratusan triliun rupiah kenapa cuma 5,2 persen?" kata Bambang dalam rapat bersama pemerintah di Badan Anggaran DPR RI, Selasa (18/9/2018).

Bambang juga memberi catatan tentang harga-harga bahan pokok yang melonjak tinggi sekali. Dia menyinggung salah satunya tentang harga daging sapi yang kini mencapai Rp 130.000, sementara di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harga daging sapi belum semahal itu.

"Waktu banyak demo, foto pemimpin terdahulu ditempel di pantat sapi atau kerbau, itu harganya masih murah. Sekarang sudah di atas Rp 100.000, untung rakyat masih sabar," tutur Bambang.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Suahasil Nazara dalam pembukaan rapat menyampaikan, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga akhir tahun 2018 ada di angka 5,2 persen.

Proyeksi tersebut didukung oleh tingkat konsumsi rumah tangga yang masih tinggi di atas 5 persen, investasi yang diharapkan bisa mencapai 7 persen atau lebih, dan menggenjot ekspor.

Meski begitu, impor diperkirakan masih akan tinggi, yakni di atas 10 persen. Proyeksi terhadap pertumbuhan ekonomi ini turut dipengaruhi tantangan dari eksternal, seperti penguatan dollar AS, potensi pelemahan pertumbuhan ekonomi global tahun ini, hingga perang dagang sampai ketegangan politik global.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com