Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asumsi Nilai Tukar Rupiah untuk 2019 Naik Jadi Rp 14.500

Kompas.com - 18/09/2018, 15:16 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Anggaran DPR RI bersama pemerintah menyepakati nilai tukar rupiah sebagai salah satu poin asumsi makro untuk RAPBN 2019 menjadi Rp 14.500.

Sebelumnya dari hasil pembahasan bersama Komisi XI DPR RI dengan pemerintah, disepakati nilai tukar rupiah untuk tahun depan sebesar Rp 14.400.

"Pertumbuhan ekonomi 5,3 persen, inflasi 3,5 persen, nilai tukar rupiah usulan dari Komisi XI Rp 14.400 jadi Rp 14.500," kata pimpinan Banggar DPR RI Said Abdullah di hadapan peserta rapat pada Selasa (18/9/2018).

Sebelumnya, sejumlah anggota Banggar mendiskusikan dinamika nilai tukar rupiah belakangan ini yang dikaitkan dengan dasar pemerintah mematok asumsi nilai tukar tahun depan sebesar Rp 14.400.

Banyak yang mempermasalahkan pelemahan rupiah, di mana belakangan ini pergerakannya ada pada level Rp 14.800 sampai Rp 14.900.

Menanggapi masukan dari para anggota Banggar, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Suahasil Nazara yang mewakili pemerintah menyebut memang betul saat ini rupiah termasuk undervalued atau di bawah nilai yang seharusnya.

Suahasil pun memastikan, hitungan pemerintah turut mengacu pada kisaran asumsi nilai tukar rupiah yang ditetapkan Bank Indonesia, yakni dari Rp 14.300 sampai Rp 14.700.

"Melihat kondisi global, pelemahan ini akan berlanjut namun tahun depan tekanan masih tetap akan ada, tapi tidak seberat tahun ini. Maka, kami sepakat dengan range yang disampaikan Bank Indonesia Rp 14.300 sampai Rp 14.700," tutur Suahasil.

Secara spesifik, dari rentang itu, Kementerian Keuangan menyatakan lebih kepada usulan nilai tukar rupiah tahun depan pada level Rp 14.500 sampai Rp 14.600. Setelah melalui sejumlah pertimbangan, diambil jalan tengah dari diskusi antara pemerintah dengan Banggar sehingga disepakati Rp 14.500.

Rapat bersama Banggar kali ini turut menyepakati gini ratio, dari yang sebelumnya di Komisi XI 0,38 sampai 0,39 kini jadi 0,38 sampai 0,385. Berikut rincian asumsi makro tahun 2019 yang disepakati antara pemerintah bersama Banggar melalui rapat siang ini.

  • Pertumbuhan ekonomi 5,3 persen
  • Inflasi 3,5 plus minus 1 persen
  • Nilai tukar Rp 14.500 per dollar AS
  • Tingkat bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan 5,3 persen
  • Harga minyak mentah Indonesia/Indonesia Crude Oil Price (ICP) 70 dollar AS per barrel
  • Lifting minyak bumi rata-rata 775.000 barrel per hari
  • Lifting gas bumi rata-rata 1.250.000 setara minyak per hari
  • Tingkat pengangguran 4,8-5,2 persen
  • Tingkat kemiskinan 8,5-9,5 persen
  • Gini ratio 0,38-0,385
  • Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 71,98
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com