Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Per 1 Januari 2019, DHL Express Naikkan Tarif

Kompas.com - 22/09/2018, 07:09 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu penyedia layanan ekspres internasional, DHL Express, menaikkan tarif pelayanannya. Kenaikan harga rata-rata pengiriman sebesar 4,9 persen dari tahun sebelumnya ini mulai berlaku per 1 Januari 2019 mendatang.

"Penyesuaian harga tahunan ini memungkinkan kami untuk memperkuat infrastruktur, memastikan layanan yang terbaik di kelasnya sebagai solusi pada pelanggan dengan menggunakan teknologi yang inovatif dan proses pengiriman individual,” ujar Senior Technical Advisor DHL Express Indonesia Ahmad Mohammad dalam keterangan resmi, Jumat (21/9/2018).

Dia menyebutkan, beberapa bulan terakhir pihaknya pun fokus pada investasi perluasan hub dan gateway baru di banyak negara, sehingga meningkatkan kapasitas proses pengiriman per jam dan mengurangi transit time.

“Kami selalu berusaha melakukan peningkatkan armada udara regional dan antar-benua, dengan membuka fasilitas baru dilengkapi teknologi penyortiran otomatis dan memperkenalkan solusi layanan e-commerce untuk pelanggan kami di seluruh dunia,” imbuhnya.

Ahmad menegaskan, pihaknya juga akan terus memastikan keamanan dan menempatkan standar tertinggi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, mitra, dan otoritas transportasi yang terlibat menggunaka DHL Ekspress.

DHL Express melakukan penyesuaian harga setiap tahun dengan mempertimbangkan inflasi, dinamika mata uang, dan kenaikan biaya lainnya.

Adapaun biaya lainnya ini seperti penyesuaian peraturan keamanan di masing-masing 220 jaringan negara dan wilayah yang dilayaninya. Penyesuaian harga akan bervariasi di setiap negara, bergantung pada kondisi lokal, dan akan berlaku untuk semua pelanggan di manapun lokasi mereka berada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com