Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AP I Tahun Ini, dari Tambah Terminal hingga Beautifikasi Bandara

Kompas.com - 22/09/2018, 09:10 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

HONG KONG, KOMPAS.com - PT Angkasa Pura I Persero tengah melakukan perubahan terhadap 12 dari 13 bandara di bawah pengelolaannya tahun ini. Tindakannya berupa ekspansi, mempercantik bandara, juga menambah terminal baru.

Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT AP I , Devi Suradji mengatakan, semua modifikasi tersebut dilakukan secara bersamaan tanpa membedakan level bandaranya.

Salah satunya yang dilakukan terhadap bandara internasional Sam Ratulangi di Manado. "Di Manado yang didahulukan beautifikasinya karena jumlah penumpangnya masih belum full," ujar Devi saat ditemui di Bandara Internasional Hong Kong, Jumat (21/9/2018).

Kemudian, Devi menganggap Bandara Adi Sutjipto di Yogyakarta sudah melebihi kapasitas hingga empat kali lipat. Oleh karena itu, AP I akan membangun bandara baru di Kulon Progo.

Baca juga: Ingin Sewa Helikopter dari Bandara Soetta ke Jakarta hingga Bandung? Ini Tarifnya

Di sisi lain, pembangunan bandara di Kulon Progo akan mempermudah penumpang menjangkau wilayah lain di daerah Jawa Tengah yang selama ini berpusat di badara Adi Sutjipto.

"Orang bisa menempuh waktu 1,5 jam sampai 2 jam lagi untuk ke tempat tujuan. Kalau dibikin bandara baru bisa lebih dekat," kata Devi.

Sementara penumpang dari dan ke bandara Adi Sumarmo di Solo saat ini sudah bisa menikmati kereta yang terintegrasi dengan stasiun.

Untuk bandara internasional Sultan Hasanuddin di Makassar, AP I akan menambah terminal baru. Sebab, terminal yang ada saat ini sudah melebihi kapasitas karena banyak juga penumpang transit ke pesawat untuk wilayah timur.

Devi mengatakan, bandara lain yang juga perlu dikemas ulang adalah bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman di Balikpapan.

"Supaya dia tidak hanya untuk penumpang, tapi juga buat pengunjung. Supaya ekonominya bergerak," kata Devi.

Di sisi lain, ada beberapa bandara yang masih mengejar keuntungan. Untuk bandara seperti di Ambon dan Biak, AP I berupaya bagaimana agar mereka tidak merugi. Sebab, penumpang yang menggunakan bandara tersebut juga terbilang sedikit, di bawah 2 juta.

"Setiap kali AP I dapat bandara, jangan dipikir untung. Rata-rata bandara di bawah kapasitas 2 juta masih rugi," kata Devi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com