Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjesalan Buwas Soal Gudang yang Disebut Kosong dan Dikomersialkan

Kompas.com - 24/09/2018, 15:04 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso menyayangkan ada pihak-pihak yang menyebut dirinya berbohong mengenai kondisi gudang Bulog saat ini.

"Soal gudang Bulog, saya dicari salahnya saja, itu katanya mau diaudit karena ada gudang yang kosong, terus difoto-foto," kata Waseso, yang akrab disapai Buwas, kepada awak media di Menara Kadin, Jakarta, Senin (24/9/2018).

Waseso mengakui, memang ada beberapa gudang Bulog yang sengaja dia kosongkan. Gudang yang kosong tersebut merupakan gudang untuk penyerapan beras dalam negeri.

"Gudang kami ada yang kapasitasnya untuk penyimpanan CBP dan ada yang untuk penyerapan. Penyerapan itu untuk spot tertentu, seperti NTB, Jatim, Makassar, Jateng, Jabar, itu ada gudang-gudang yang kami persiapkan untuk hasil pertanian yang kami serap, kalau itu dipenuhi juga oleh beras impor, maka kami tidak akan bisa serap lagi," jelas dia.

Hal itu yang kemudian jadi penyebab Waseso menyewa gudang salah satunya milik TNI AU agar bisa digunakan untuk menyimpan beras impor.

Tak hanya itu, Waseso juga menampik kabar yang menyebutkan bahwa gudang milik Bulog dikomersialkan. Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) tersebut menegaskan bahwa gudang tersebut tidak dikomersialkan, melainkan dikerjasamakan dengan pihak swasta.

"Karena gudang kami saat ini untuk beras. Tapi nanti bagaimana kalau kami disuruh simpan daging, maka itu perlu cold storage, cold storage itu harus dikerjasamakan dengan swasta, maka kami kerjasamakan, termasuk gula, minyak, karena kami tidak punya spesialis untuk daging dan komoditas pangan lainnya," tandas Waseso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com