Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Prediksi Sri Mulyani Soal Ekonomi RI di Tahun 2019

Kompas.com - 24/09/2018, 18:30 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan optimismenya terhadap kondisi perekonomian Indonesia di tahun 2019 mendatang. Dia menjelaskan, tanda-tanda yang menunjukkan optimisme kondisi ekonomi Indonesia sudah ditunjukkan sejak semester II tahun 2017.

"Tanda optimisme muncul dalam bentuk semester II tahun 2017 sudah menggambarkan pick up growth Indonesia muncul dari agregat demand dan supply. Kita lihat ekspor tumbuh positif, dan itu suatu perubahan," ujar Sri Mulyani ketika memberikan sambutan dalam acara Indonesia Economic Outlook (IEO) 2019 di kawasan Kementerian Keuangan, Senin (24/9/2018).

Namun sayangnya, dengan berbagai dinamika ekonomi yang muncul, ternyata pertumbuhan impor jauh lebih cepat dibandingkan dengan ekspor. Dia mengatakan, naiknya ekspor Indonesia sebesar 4 hingga 5 persen tak sebanding dengan impor yang meningkat hingga 20 persen per tahun.

Sehingga, posisi defisit transaksi berjalan Indonesia pada semester II 2018 ini mencapai 13,7 miliar dollar AS. Arus modal masuk tahun ini pun tak sebesar tahun 2016 dan 2017 lalu.

Namun, dengan kebijakan makro yang semakin kredibel, yaitu dari inflasi yang terjaga pada 3,5 persen dan stabil selama 4 tahun, merupakan salah satu indikator optimisme perekonomian Indonesia tahun depan.

"Tahun depan konsumsi tetap tumbuh 5,1 persen, dan investasu tumbuh di 7 persen, ekspor 6,3 persen, dan impor bisa dijaga di 7,1 persen," ujar Sri Mulyani.

Di sisi lain, sektor pertanian menurut Sri Mulyani akan tetap tumbuh sehat di atas 3 persen mendekati 4 persen. Sektor manufaktur diharapkan bisa tumbuh hingga 5 persen, meski sektor pertambangan masih harus terus digenjot.

Untuk konstruksi, tahun 2019 akan tumbuh di kisaran 5,6 persen, bahkan sketor transportasi dapat mendekati 9 persen.

"Dengan inilah kita berharap pertumbuhan ekonomi 5,3 persen tetap kita jaga, meski suku bunga masih akan mengalami tekanan agak naik," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
BKKBN Sosialisasi Cegah 'Stunting' melalui Tradisi dan Kearifan Lokal 'Mitoni'

BKKBN Sosialisasi Cegah "Stunting" melalui Tradisi dan Kearifan Lokal "Mitoni"

Whats New
Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Work Smart
Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Whats New
Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Work Smart
Mandiri Capital Indonesia Siap Jajaki Pasar Regional dan Global

Mandiri Capital Indonesia Siap Jajaki Pasar Regional dan Global

Whats New
Menteri KP 'Buka-bukaan' soal Aturan Penangkapan Ikan Terukur, Akui Banyak Diprotes

Menteri KP "Buka-bukaan" soal Aturan Penangkapan Ikan Terukur, Akui Banyak Diprotes

Whats New
Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA-S1, Simak Persyaratannya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA-S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com