Pertemuan IMF-Bank Dunia, Kesiapan Bandara Ngurah Rai 100 Persen

BADUNG, KOMPAS.com - General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Yanus Suprayogi memastikan kesiapan menghadapi acara Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) - Bank Dunia 2018 atau IMF-World Bank Annual Meeting 2018 sudah 100 persen.

Bandara tersebut telah berbenah dan mempersiapkan diri selama 1,5 tahun terakhir.

"Sampai hari ini semua fasilitas sudah siap digunakan. Per 23 September sudah selesai," ujar Yanus di kompleks bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Senin (24/9/2018).

Meski begitu, masih ada beberapa prosedur yang masih harus dilalui. Salah satunya yakni proses verifikasi penggunaan fasilitas yang di tambah.

Selain itu, karena Bali lekat dengan tradisi, maka harus ada upacara khusus sebelum resmi dioperasikan.

"Kemungkinan besok atau lusa sudah bisa digunakan," kata Yanus.

Yanus mengatakan, pertama kali pihaknya mendapat perintah untuk membenahi bandara yakni sekitar Mei 2017. Saat itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memerintahkan agar PT Angkasa Pura I (Persero), khususnya bandara I Gusti Ngurah Rai untuk melengkapi fasilitas.

"Saat itu cuma bilang ke saya, acaranya hampir lima kali lebih besar dari (pertemuan) APEC," kata Yanus.

Yanus mengatakan, pihaknya bisa saja mengembangkan fasilitas, tapi mau tak mau mengalahkan sisi komersial. Akhirnya mereka menyanggupi menyulap bandara untuk menyambut delegasi dari seratusan negara peserta.

Pekerjaan pngembangan fasilitas terdiri dari lima paket. Fasilitas yang ditambah antara lain gedung parkir kendaraan yang bisa menampung hingga lebih dari seribu kendaraan, area parkir pesawat, hingga fasilitas penunjang di dalam bandara.

Tak hanya dari segi fasilitas, sumber daya manusia di bandara juga ditambah.

"Kami rapatkan dengan imigrasi, imigrasi mau menambah personel sehingga tidak perlu keluar untuk transfer dari domestik ke internasional," kata Yanus.

Pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia akan digelar 9-14 Oktober 2018. Diperkirakan puncak arus kedatangan ke Bali pada dua hari sebelum acara. Pertemuan ini akan dihadiri perwakilan ratusan negara anggota sebagai peserta dan total tamu VIP yang akan datang sekitar 18.000 orang.

Para tamu merupakan pejabat negara, gubernur bank sentral, hingga kepala negara yang artinya merupakan tamu high profile.